Suzy mengerang malas saat ia rasa sandaran ternyamannya hilang begitu saja dan digantikan oleh bantal empuk tapi dingin. Dan Suzy tak suka itu.
"Sehun." Panggil Suzy dengan suara seraknya, mengamati kamar dan tak menemukan Sehun disana. Apa sehunnya sudah berangkat ke kantor? Cepat sekali.
"Sehun." Lagi, tak ada jawaban. Mungkin penting dan Sehun terburu-buru.
"Suzyyyyyyyy! Ayo kita makan sepuasnya." Ajak Chanyeol berlari heboh dan menerobos kamar Suzy. Menghempaskan tubuhnya di ranjang super besar milik Suzy dan juga Sehun. "Daebaaak! Empuk sekaliiiii." Histeris Chanyeol lagi.
"Tapi Sehun melar-"
"Sehun membolehkan kita makan diluar sepuasnya. Dengan syarat ini yang terakhir kalinya." Baekhyun masuk dengan dandanan super cantiknya, matanya semakin terbingkai indah dengan eyeliner yang Suzy yakin itu adalah baru. "Apa aku semakin tampan?" Tanya Baekhyun penuh harap.
"Semakin cantik!" Dengus Jiyeon kesal. "Dan apa yang kau lakukan disana? Cepat bersiap! Sehun ada rapat katanya." Desak Jiyeon, menarik Suzy ke kamar mandi lalu menutup pintunya. Mereka harus makan sepuasnya, karena apa? Karena ini hari terakhir mereka seperti kata Baekhyun tadi, dan tak ada satupun makanan yang boleh mereka lewatkan.
"Kalian berdua bersihkan tempat tidur dan aku akan memilihkan baju untuk Suzy." Suruh Jiyeon dan mengobrak-abrik lemari pakaian Suzy. Mencari yang nyaman, pas, dan tetap trendy. Penampilan itu nomor satu bagi Jiyeon.
Ceklek.
"Kalian keluarlah, aku akan ganti baju." Pinta Suzy, menyembulkan kepalanya dari balik pintu dan menyuruh manusia-manusia aneh itu untuk angkat kaki dari kamarnya.
"Pakai ini. Dan cepatlah!" Jiyeon menyalak. Gemas sendiri dengan kelambatan Suzy. Seperti siput.
**
"Kalian yakin kesini? Dompet kalian sudah tebal?" Tanya Suzy tak percaya. Menatap satu persatu temannya yang hanya tersenyum dengan kibasan tangan mereka. Pose sekali!
"Tenang, kami sudah mendapat pinjaman black card Sehun." Ujar Baekhyun santai, memamerkan kartu hitam yang Suzy yakin bahwa isinya sangat banyak.
"Ayo masuk!" Ajak Chanyeol. Menarik Suzy dan duduk pada kursi pojok dengan teman-temannya. Lokasi paling strategis.
"Ice cream, ramyeon pedas, jajangmyeon, jajangramyeon, steak, dan apa lagi?" Tanya Jiyeon heboh sendiri. Membolak-balik buku menu mencari sesuatu yang mungkin saja membuat liurnya menetes.
"Kau apa Suzy?" Tanya Jiyeon yang heran karena sedari tadi Suzy hanya diam dengan keryitan di hidungnya.
"Ugh, aku tidak mau apa pun. Aku tak suka baunya, menjijikan!" Ujar Suzy seraya bersembunyi di balik punggung Chanyeol. Aroma Chanyeol lebih mengenakan dari pada bau makanan tak jelas itu.
Suzy mengeryit saat matanya menangkap tulisan dark chocolate di dinding menu tak jauh dari duduknya. Membuatnya kembali duduk tegap dan menatap berbinar pada Chanyeol yang ada di sampingnya.
"Ada apa?" Tanya Chanyeol heran.
"Aku mau dark chocolate." Ujar Suzy menunjuk tulisan yang ada pada dinding dan tersenyum sumringah begitu ide lain muncul di kepala kecilnya. "Dark chocolate dicampur vanilla." Tambahnya lagi.
Baekhyun mengeryit heran, apa itu mau bayinya atau mau Suzynya? Aneh sekali. "Akan aku pesankan." Baekhyun hendak berdir dari duduknya saat suara Suzy kembali mengintrupsi.
"Aku tidak mau itu. Hadirkan Sehun dan Kai disini."
**
"Sialan! Tidak tau apa jika aku sangat sibuk dan mereka mendesakku kesana?!" Kai memaki tak karuan, melepaskan ikatan dasinya yang memang sudah berantakan sedari tadi. Tak habis pikir dengan sahabat-sahabat idiotnya itu.
"Sahabat?" Gumam Kai aneh, belum tetbiasa dengan panggilan yang serius seperti itu. Apa lagi dia baru bergabung ingat?
"Mengacaukan hariku yang memang sudah kacau saja!" Bersungut-sungut dan masuk kedalam restoran dengan kaki menghentak kesal. Dia hampir saja dibunuh oleh ayahnya ngomong-ngomong.
"KAIIIIIIII!" Suzy berteriak histeris seraya melambaikan tangannya meminta Kai untuk makin mendekat padanya. "Dark chocolate milikku!" Seru Suzy tak tau malu. Tak mengindahkan bagaimana suramnya wajah Kai saat ini.
"Vanilla mana?" Tanya Suzy saat tak mendapati pesanannya yang satu lagi. Sedikit kecewa tentu saja.
"Dia masih rapat! Tunggu sebentar lagi." Ujar Chanyeol.
Mereka masih tak percaya jika yang Suzy maksud dark chocolate dan vanillanya itu adalah Kai dan Sehun. Penistaan sekali bukan?!
**
"Aku harus pergi sekarang." Sehun menghampiri Suho yang kebetulan melintas di depannya, tanpa berfikir panjang langsung saja mencegatnya hanya untuk mengatakan bahwa dia akan pergi. Luar biasa!
"Ya direktur." Balas Suho sopan dengan bungkukan badan yang ia berikan. Bagaimanapun posisi Sehun lebih tinggi darinya.
**
Dan inilah sekarang, duduk dengan wajah menekuk kesal sedangkan yang lainnya sedang makan enak di depan mereka.
Kai dan Sehun.
Duduk di masing-masing sisi Suzy hanya karena gadis itu mengatakan bahwa dia sedang ingin. Mengapit lengan Kai dan Sehun agar tak kabur katanya.
"Sehun ingin ice cream." Pinta Suzy.
"Pesan saja!" Kesal Sehun. Jika hanya untuk ini kenapa juga ia harus terburu-buru ke sini? Menyebalkan!
"Kai aku mau ice cream." Kali ini mencoba peruntungan dengan meminta pada Kai.
"Aku bukan pelayan!" Kai menyalak kesal. Enak saja mengatakan Kai dark chocolate karena hanya kulitnya yang sedikit kurang putih. Kurang ajar.
"Dia sedang hamil jika kalian lupa!" Baekhyun mengingatkan. Menyuapkan sepotong steak kedalam mulutnya dan mengunyah tanpa rasa bersalah. Baekhyun sekali itu.
Sehun menghela nafas, apa ini yabg dimaksud dengan mengidam? Tapi kenapa aneh sekali? Menyandingkan Sehun dengan Kai? Yang benar saja, mereka terlihat seperti kopi susu. Yang satu hitan sekali sedang yang satu lagi putih sekali. Mau istrinya ini apa?
"Kau mau apa?" Tanya Sehun mengalah. Dia juga tak ingin jika anaknya nanti mengeluarkan air liur terus-terusan.
"Ice cream big cup, dengan topping irisan cabe rawit dan saus tomat."
"Uhuk uhuk." Baekhyun tersedak sendiri. Topping apa katanya? "Kau aman Bae?" Tanya Baekhyun memastikan.
"Tentu, aku sangat aman." Jawab Suzy dengan wajah polos tak berdosanya. "Ayo pesankan Sehun." Rengek Suzy seraya mengguncang kencang lengan Sehun.
"Apa tak bisa pesan yang lain?" Tanya Sehun kaget. Mungkin ini yang dirasakan ayahnya saat ibunya mengandung dirinya dulu.
"Baiklah kalau begitu, aku ingin ice cream green tea rasa stoberry." Sehun mengerang tertahan. Mana ada yang seperti itu! Green tea rasa stoberry?! Dimana-mana green tea ya rasa green tea! Bagaimana bisa rasa stoberry?!
Kai, Jiyeon, Chanyeol, Baekhyun kembali melongo. Bahkan itu lebih aneh, tak akan ada yang seperti itu di dunia ini. Bagaimanapun tak akan ada, percayalah!
"Bagaimana kalau steak?" Tanya Sehun melakukan penawaran. Setidaknya Sehun harus membuat Suzy makan yang ia-ia selama kelinci liar itu berbuah. Jangan tanya Sehun tau berbuah itu dari mana, karena Baekhyun dengan sangat baik hati memberikan penjelasan yang lengkap serta rinci serinci-rincinya pada Sehun.
"Mmm.. Ok! Tapi dengan satu syarat!" Ujar Suzy penuh semangat, meloncat duduk kepangkuan Sehun dan memeluk leher pria itu.
"Mm syarat apa?" Ini bukan Sehun, melainkan Chanyeol. Perasaan pria itu tak enak saat melihat kerlingan di mata Suzy. Itu tanda bahaya jika kalian penasaran dan ingin tau.
"Kau harus menyuapiku." Pinta Suzy.
"Syukurlah." Chanyeol bergumam.
"Tapi bukan dengan sendok." Perkataan yang membuat semua orang terdiam, bahkan Baekhyun harus menghentikan suapannya kedalam mulut dan membiarkan steaknya parkir tepat di depan mulutnya. Apa lagi yang lebih menggoda dari pada itu?!
"Tapi dengan mulut. Mouth to mouth!"
Prang.
"Uhuk uhuk."
THANK U
DNDYP