webnovel

114

Selamat membac

.

.

Bohong! Dadanya terasa sangat sakit seperti di cengkram kuat setelah memakan bijian itu. Tapi, tunggu dulu, siapa yang menjawab? Sudah jelas dirinya tidak mengatakan jawaban itu, lalu siapa yang menjawab?

"Kalau begitu kamu tidur ya. Semga kamu lekas sembuh."

"Baik ibunda."

Lagi, bukan dirinya yang menjawab pertanyaan itu.

Hiraeth berbaring, di selimuti hingga mencapai batas bahunya. Sebuah kecupan hinggap di jidatnya, sebelum akhirnya dirinya di tinggal sendirian. Setelah di tinggal sendirian, barulah, tubuh kecil itu meregang kesekaitan.

Tubuh mungil itu merliuk di atas ranjang, memekik tanpa suara, karena tiak ingin membuat siapapun kahwatir. Tidak, kini ia sadar, semua yang terjadi saat ini adalah masalalu hiraeth yang asli, dan dia menyaksikan dan merasakan rasa sakit yang di rasakan oleh hiraeth yang asli di masa lalunya.

"Aghhh…" ia mengerang kesakitan bahkan ini lebih sakit dari pada saat dirnya menyerap semua Timira ketika di medan perang.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com