Keringat dingin Rangga mengucur deras, rasa cemas menyelimuti hati Rangga. Bagaimana Putri bisa tertangkap oleh penjahat itu bukankah Putri telah di latih seperti seorang militer.
"Rangga, Sanny kamu tunggu di mobil jangan menampakkan diri sebelum semuanya aman. Aku harus masuk sendirian untuk memastikan keadaan Putri." ucap Priambodo seraya mengambil dia senjata api dari laci depan mobil.
"Rangga, kamu bawa senjata ini. Jangan ragu menembak kalau terdesak." ucap Priambodo sambil menyerahkan satu senjatanya pada Rangga.
Rangga menganggukkan kepalanya kemudian menerima senjata dari Priambodo.
"Pria, berhati-hatilah. Kamu harus waspada jangan sampai lengah hingga membuatmul terluka." ucap Sanny tidak ingin terjadi sesuatu pada Priambodo.
Priambodo menganggukkan kepalanya kemudian keluar dari mobil dan berjalan cepat ke dalam pabrik gula yang sudah kosong.
Tiba di dalam pabrik Priambodo menaikkan resleting jaketnya untuk menutupi berkas-berkas yang bawanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com