"Apa ada maksud tertentu dari pertanyaanmu Mas?" tanya Nayla sebelum menjawab pertanyaan Ardian.
"Maksudku walau wajahku mirip dengan Priambodo, apa menurutmu sikapku ada persamaan dengan Priambodo?" tanya Ardian menenggelamkan kepalanya pada bahu Nayla.
Nayla tersenyum, membalikkan badannya dan menangkup wajah Ardian.
"Wajahmu memang mirip dengan Priambodo Mas, tapi sikap kalian berbeda. Kamu begitu sangat tenang dan sabar tidak pernah marah atau mudah emosi. Bahkan aku terkadang berpikir hatimu terbuat dari apa? kamu begitu sangat sabar menghadapiku. Sedangkan Pria, dia laki-laki yang masih polos, mudah emosi walau sangat penyayang. Aku tahu sifat kalian bertolak belakang tapi aku sangat menyayangi kalian berdua." ucap Nayla dengan sungguh-sungguh.
"Aku bahagia dengan jawabanmu Nay, tapi kamu mengatakan hal itu bukan hanya karena kasihan padaku yang sudah tua ini kan Nay?" tanya Ardian dengan tersenyum.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com