webnovel

Eh, Bisakah Aku Pulang Sekarang??

". . . .ngun . .ak . . .da"

"Hmm.."

Terdengar suara yang tidak jelas, yang mencoba membangunkan seorang lelaki yang sedang tertidur ditempat yang tidak diketahui.

"Bangun anak muda."

Saat lelaki itu membuka matanya, hal pertama yang dilihat oleh pupil biru lautnya adalah kakek tua yang agak jauh darinya dan memiliki sedikit kerutan di dahinya, seakan sedang berfikir keras.

"Hmm? Siapa kamu??" Lelaki itu melihat sekelilingnya berfikir bahwa dia masih bermimpi, dia mengusap matanya berkali kali untuk memastikan bahwa apa yang dilihatnya adalah kenyataan, dia bahkan mencubit pipinya sendiri yang hanya menambah kebingungannya karena sakit yang dia rasakan.

Alasan kenapa reaksinya seperti itu adalah karena lingkungannya saat ini berbeda dengan kamarnya yang dia tempati selama bertahun tahun, sementara kamarnya akan tetap gelap bahkan saat matahari menggantung diatas kepalanya, lingkungannya saat ini sangat terang dan seolah tak terbatas, yang bahkan tidak ada banyangan sama sekali, menentang logika 'Dimana ada Cahaya pasti ada Kegelapan'.

Tiba-tiba kepalanya seakan dihantam palu saat dia mengingat apa yang terjadi kepadanya...

~~~

02:20AM

"Hoam.. benar-benar bencana bekerja di perusahaan ini" Seorang lelaki berusia akhir 20an berjalan tertatih-tatih seperti zombie saat menuju pintu keluar dari lift, jarak antara pintu keluar dan lift itu tidak terlalu jauh namun lelaki itu membutuhkan banyak usaha agar tidak terjatuh saat berjalan.

Tubuhnya yang tinggi meskipun kurus seolah olah berderit seperti kursi tua yang sudah lama tidak diduduki, saat dia berjalan dengan susah payah.

Jika dilihat lebih dekat, mukanya yang tidak tampan atau jelek menunjukan kesan seperti perutnya tidak bekerja dengan baik, rambut hitamnya acak-acakan, lingkaran hitam seperti panda terlihat jelas dikantung matanya dan mata biru lautnya tampak seperti mata ikan yang sudah mati 3 hari, 10 dari 10 orang akan berkata bahwa lelaki itu tidak sehat dan akan segera menemui sang penciptanya.

'Bos bajingan itu! bagaimana mungkin pekerjaan sebanyak itu hanya ditangani seorang diri!'

'Hanya mengingatnya saja sudah membuatku muak.'

'Tetap saja, jika aku tidak menerimanya sejak awal mungkin... heh, seolah-olah babi itu akan mengizinkanku untuk menolak' Setelah keluar dari kantor dia mengutuk sia sia pada bosnya yang membuatnya pulang selarut ini, dia ********* adalah seorang yang disebut 'budak perusahaan' bukan karena dia ingin, tetapi karena keadaan, dia sudah berkali kali berfikir untuk berhenti dari perusahaan tetapi belum menemukan pekerjaan lain yang cocok, membuatnya menggertakkan giginya dan terus bertahan di perusahaan ini.

*kruuukkkk*

'Ughh, aku lupa aku belum makan malam, hahh..'

Ketika sedang berfikir tentang makanan apa yang akan dia makan untuk makan malam, dia melihat seekor kucing hitam yang sedang menyebrang jalan tanpa peduli truk yang melaju kencang kearahnya, memikirkan bahwa kucing itu mungkin akan tertabrak, dia berteriak kepada pengemudi truk, tetapi sepertinya pengemudi itu tidak mendengarnya karena truk itu tidak melambat sedikitpun, dia juga bingung kenapa kucing itu seakan tidak menyadari bahwa ada truk yang akan menabraknya.

Melihat itu membuat dirinya tak berdaya, dia ingin segera berlari dan menyelamatkan kucing itu, tetapi bahkan sebelum dia mengangkat kakinya, hal yang membuatnya tercengang terjadi, kucing dan truk itu tiba-tiba menghilang!

Itu membuatnya berfikir apakah itu hanya imajinasinya karena kelelahan, tapi dia yakin itu bukan imajinasinya, truk itu, kucing itu, itu semua terlalu nyata untuk sekedar imajinasi.

Dan seolah olah meyakinkannya bahwa itu bukan hanya imajinasi, truk itu muncul kembali, dan melewati jalan didepannya, kemudian dia melihat kembali untuk mencari kucing yang menghilang bersama truk, hanya untuk menemukan kucing itu menatap tepat ke matanya dari tempatnya menghilang, tubuhnya menjadi kaku saat dia merasakan ketakutan entah dari mana 'apa-apaan?!'

Dia ingin bergerak dan berlari menjauh dari kucing hitam itu, hanya untuk menyadari dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya, dia ingin berteriak minta tolong tetapi mulutnya bahkan tidak bisa terbuka.

Saat dia menjadi semakin panik, berfikir apa yang harus dilakukan, dia tiba-tiba mendengar suara tanpa emosi dikepalanya.

<Selamat! Omniverse telah memilih anda untuk menjadi WORLD TRAVELER!>

<Anda telah menerima Traveler's Body!>

<Anda telah menerima Traveler's Mind!>

<Anda akan dikirim ke ruang tunggu untuk persiapan perjalanan anda dalam 10>

<9>

<8>

'Apa-apaan!! Mungkinkah ini adalah 'itu'? 'ITU' yang klise namun legendaris?!'

<6>

<5>

'Tapi bukankah seharusnya aku mati terlebih dahulu? Tertabrak truk dan baru 'itu'? Yah.. bukanya aku ingin mati!!'

<4>

<3>

'Tunggu tunggu tunggu!! Setidaknya biarkan aku mengucapkan selamat tinggal pada tem-'

<1>

~~~

"Serius!!"

Dia berteriak karena bersemangat setelah mengingat apa yang terjadi, tetapi langsung tenang saat melihat senyum lelaki tua itu menjadi sedikit aneh.

Melihat lelaki tua itu mengamatinya dari bawah ke atas membuatnya tidak nyaman, jadi dia memperkenalkan dirinya sendiri untuk menghilangkan perasaan tidak nyamannya.

Lagi pula perkenalan adalah pintu untuk menuju ke jalan tak terbatas dalam sebuah hubungan, jadi sebagai orang yang sopan dia akan memperkenalkan dirinya terlebih dahulu sebelum meminta nama orang lain.

"Halo, nama saya- Tunggu!! Aku tidak bisa mengingat namaku!"

'Apa ini?! Pintu menuju jalan tak terbatas telah menghilang!!' Lelaki itu tecengang setelah menyadari apa yang telah terjadi.

Sementara dia bisa mengingat kehidupannya, dia tidak bisa mengingat namanya dan nama-nama kenalan yang dia miliki, saat mencoba untuk mengingat namanya sendiri, dia menyadari bahwa bukan hanya namanya dan nama teman-temannya, dia bahkan tidak bisa mengingat seperti apa wajahnya!

'Apa-apaan ini?! Amnesia? Tidak aku bahkan bisa mengingat dengan jelas apa yang aku makan pagi ini, itu adalah telur dadar yang terlalu banyak garam dan roti keras yang ada dikulkas. Yosh aku ingat sarapanku, hanya nama dan wajah yang tidak bisa ku ingat.'

Pikirannya menjadi kosong dan hatinya berdebar kencang, dia merasakan pusing yang membuatnya tidak nyaman, dia merasakan krisis identitas saat ini, berfikir apakah dia adalah dia yang sama.

<Traveler's Mind merasakan emosi yang merugikan. Traveler's Mind menekan emosi User yang merugikan>

Tiba-tiba dia menjadi tenang dan mulai memikirkan apa yang menjadi prioritasnya, yaitu situasinya saat ini.

'Aku tidak bisa mengingat nama dan wajahku, selain itu sepertinya aku bisa mengingat dengan jelas. Huhh, bukan berarti itu tidak mengganggu ku, tapi kukira itu bukan yang paling penting saat ini. Dan sepertinya 'Traveler's Mind' adalah semacam skill yang memaksaku untuk tenang. Hmm.. hal-hal lainnya dari skill ini belum diketahui, masih perlu dipelajari dimasa depan. Juga jika aku ingat dengan benar aku juga menerima 'Traveler's Body' untuk kegunaannya juga masih belum diketahui, sepertinya banyak yang harus kuketahui terlebih dahulu, dan sumber informasi.. Sepertinya kakek tua didepanku mengetahui lebih banyak dari pada diriku sendiri, untuk sekarang mari kita kumpulkan informasi terlebih dahulu' dia melirik orang tua didepannya yang hanya terdiam dan tersenyum sejak dia bangun.

"Apakah suara dikepalamu sudah menenangkanmu anak muda?"Lelaki tua itu menunjuk kepalanya sendiri.

"Anda tau tentang suara dikepalaku?" Dia kaget sejenak tetapi dengan cepat menjadi tenang 'kukira itu wajar mengingat ini adalah semacam ruang tunggu yang diperuntukan untuk WORLD TRAVELER'

"Tentu saja! Aku adalah GUARDIAN mahluk yang ditugaskan oleh kehendak tertinggi untuk menunggu dan menjaga ruang ini!" orang tua itu menjawab dengan bangga, aura kakek ramah disekitarnya menghilang berubah menjadi aura 'pemuda yang bersemangat saat menunggu kencan pertamanya'

"Um.. Jadi bisakah anda mulai memberi tahuku tentang situasiku saat ini? Mengapa aku disini? Mengapa aku tidak bisa mengingat nama dan wajahku sendiri? Dan tolong jelaskan tentang suara dikepalaku dan skill yang diberikan oleh-"

"Berhenti! Berhenti! Satu persatu aku tidak akan kemana-mana anak muda, jangan tidak sabar!"

'....err kukira aku menjadi terlalu bersemangat mengetahui dia bisa memberiku informasi. Bisa dipercaya atau tidak... yah itu untuk nanti, lagi pula hanya ada dia disini'

"Maaf aku terlalu bersemangat"

"Tidak masalah, tidak masalah, lagi pula itu wajar untuk menjadi bersemangat untuk pemula"

"Untuk menjawab pertanyaanmu tentang mengapa kamu disini, jawabannya adalah karena kamu beruntung"

"Beruntung?"

"Ya, bukankah kamu bertemu kucing hitam sebelum datang kesini?"

"Benar! Kucing hitam yang membuatku tidak bisa bergerak!" Kakek tua itu mengangguk dan mulai menjelaskan asal usulnya.

"Kucing hitam itu sepertiku dan suara yang ada dikepalamu, kami adalah makhluk yang diciptakan oleh kehendak tertinggi untuk tujuan tertentu, sementara aku tidak bisa pergi dari ruang ini, kucing hitam dan suara dikepalamu bisa bebas, dikarenakan tugas yang berbeda otoritas kami juga berbeda"

"Kucing hitam itu sebenarnya tidak memiliki sesuatu yang istimewa kecuali keabadian dan kekuatannya yang digunakan untuk bepergian dengan bebas di Omniverse yang tak terbatas ini"

"Untuk suara yang ada dikepalamu kamu akan mengetahuinya cepat atau lambat, lagi pula tidak seperti kucing hitam, suara yang ada dikepalamu memiliki kehendaknya sendiri seperti diriku, meskipun ada batasan tentang fungsinya tergantung seberapa kuat kamu dimasa depan"

"Dan mengapa aku menyebutmu berungtung adalah karena kamu melihat kucing hitam itu, kucing hitam itu terlatih untuk pandai bersembunyi bahkan dari entitas ilahi dan hanya terlihat pada kondisi tertentu yang mengikuti prosedur ketat, jadi kemungkinan kamu bisa melihatnya sangat kecil kecuali kamu beruntung"

"Dan sebelum kamu bertanya tentang mengapa entitas seperti dewa keberuntungan tidak bisa melihatnya, itu karena aturan, bahwa entitas ilahi tidak akan dapat melihatnya apapun yang terjadi. Para entitas ilahi itu bahkan tidak menyadari kami, hmph!" Kakek tua itu mencibir.

'Sepertinya kakek tua ini tidak terlalu menyukai apa yang disebut entitas ilahi' dia mengingat hal ini dalam hati. 'Meskipun aku tidak tahu apakah ini adalah sebuah keberuntungan, lagi pula aku tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan. Tapi yah, ini seharusnya lebih baik dari pada hidupku yang monoton dimasa lalu'

"Untuk masalah kamu tidak bisa mengingat nama atau wajahmu itu karena suara yang ada dikepalamu. Untuk bisa berintegrasi dengan makhluk fana, dibutuhkan sesuatu yang setara, dan untuk itu nama, wajah dan mungkin hal hal lain diperlukan. Lagi pula suara yang ada dikepalamu bisa membuatmu menjadi lebih, lebih, dan lebih kuat!"

"Jadi begitu.."

"Dan seperti yang kukatan sebelumnya suara yang ada dikepalamu bisa menjadikanmu lebih kuat. Tetapi juga diperlukan sesuatu untuk menukar kekuatan itu."

"Pertukaran? Pertukaran seperti apa?" Dia menjadi gugup saat mendengar tentang pertukaran, lagi pula jika sesuatu yang diperlukan untuk pertukaran adalah ingatannya maka dia tanpa ragu akan menolak. Meskipun dia memiliki lebih banyak kenangan buruk dari pada kenangan bahagia, itu semua adalah yang membentuk dirinya menjadi dirinya sendiri, dia tidak ingin kehilangan identitasnya, menjadi orang asing bagi dirinya saat ini, memikirkannya saja sudah membuatnya merinding.

Dia ingat karakter dari Novel yang dia baca sebelumnya dimana karakter itu harus menukar ingatannya untuk bertarung dengan para konstelasi, mengakibatkan dia melupakan bahkan keturunannya sendiri, saat dia membaca Novel itu dia kagum dengan apa yang karakter itu lakukan, mengorbankan apa yang seharusnya tidak dikorbankan terlihat keren, dan kekuatannya juga bukan main main.

Tapi ini adalah ini dan itu adalah itu, ini menyangkut dirinya sendiri jadi dia tidak bisa sembrono, bahkan jika hanya ingatan yang sepele dia tidak akan menukarnya, karena jika dia melakukan itu maka dia akan terbiasa dengan cara itu, saat ingatan sepele telah habis ditukar, dia akan menukar ingatan paling sepele selanjutnya, dan seterusnya hingga akhirnya dia hanya akan menjadi cangkang kosong tanpa ingatan.

"Jangan khawatir, itu tidak seperti yang kamu pikirkan, nama dan wajahmu adalah pengecualian karena kamu atau lebih tepatnya jiwamu saat itu belum mampu menangani suara yang ada dikepalamu, sekarang setelah kamu dan suara yang ada dikepalamu terintegrasi, ingatan bukan pokok dari pertukaran"

"Huhh syukurlah. Jadi apa yang dimaksud pertukaran ini?"

"QUEST! tentu saja"

"QUEST? Maksud anda semacam misi? Yang ada dalam game?"

"Betul, tergantung seberapa sulit QUEST yang kamu terima, hadiahnya juga akan berbeda, misalnya QUEST Rank E, hadiahnya akan berkisan antaran item rank D-F, juga hadiah tidak selalu item, bisa berupa skill atau uang dll. Tapi ingat QUEST tidak hanya memiliki hadiah, QUEST juga memiliki hukuman, dari yang terendah sampai yang tertinggi, yang juga tergantung dari Rank QUEST itu sendiri"

*gulp*

Kakek tua itu menelan ludah, bersikap seolah olah gugup dan berbisik.. "Bahkan ada hukuman kematian mutlak, dimana jiwamu tidak akan bisa berenkarnasi!"

'Eh, bisakah aku pulang sekarang??'

_____________________________________________