Lengannya melingkari tubuhku, dan dia mengangkatku. Dunia berputar saat dia menggerakkan tubuhku, dan aku mengerang saat rasa sakit menjalar di kepalaku.
"Sial, sial." Itu suara Madun. "Aku memanggil dokter. Bawa dia kembali ke rumah."
Sesuatu yang hangat dan basah menetes ke pipiku, dan dahiku terasa perih.
Aku memejamkan mata melawan dunia yang berputar, jatuh ke dalam kegelapan.
Semuanya terasa lembut dan hangat. Aku sedang mengambang.
"Beri dia lebih banyak," tuntut Madun. "Dia terluka."
"Dia akan baik-baik saja," kata suara seorang pria aneh. "Aku tidak bisa memberinya obat penghilang rasa sakit lagi. Dia akan sakit kepala ketika dia bangun, tapi dia baik-baik saja."
Aku menyenandungkan kepuasan aku, senang untuk terus mengambang.
Aku mengenali perasaan kedua tangan mereka mencengkeram tanganku; Joshua di sebelah kanan aku, Madun di sebelah kiri aku.
Meyakinkan, aku tenggelam dalam kehangatan.
Tenggorokanku kering, dan kepalaku sakit. Aku mengaduk sambil mengerang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com