Audrey terkesiap. Bagaimana bisa Pangeran Cladius mengingat kalau aku pernah dicambuk oleh Pangeran Rhysand?
Ia memberikan senyuman kembali kepada Audrey, "Bagaimana? Apakah kondisimu baik-baik saja?"
Audrey menganggukkan kepala. Kala itu, Pangeran Cladius amat mempesona. Dia mengenakan jubah kerajaan berwarna putih. Jujur saja, Audrey terpana dengan ketampanannya.
Pangeran Cladius pun berucap kepada Audrey, "Sewaktu kamu dicambuk aku sungguh tak menyangka kalau Rhysand akan benar-benar mencambukmu…"
Audrey hanya bisa meringis. Untuk beberapa waktu, pangerannya bisa berubah sangat kejam. Walaupun belakangan, dia sangat bersikap aneh kepadanya. Tetapi, tak menutup fakta kalau Pangeran Rhysand adalah sosok yang bengis.
"Aku sempat khawatir karena dia tak mau melepaskanmu waktu itu." Mata gelap Pangeran Cladius seakan menerawang kepada masa itu. Bayangan kengerian cambuk yang diberikan oleh Pangeran Rhysand terasa nyata terekam di otaknya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com