Airin yang merasa seperti kucing yang ketahuan majikannya tengah mencuri ikan di dapur, lantas terdiam kaku. Pikiran gadis itu tak enak. Ah, tapi sepertinya Airin harus bersikap santai dan biasa saja, toh Airin hanya mengambil makanan dan tidak ada maksud mencurinya.
Gadis itu lalu melirik ke arah Bi Maya, dengan senyum kaku yang terukir di wajahnya. "Iya, Bi? Kenapa?" tanya Airin sok polos.
Bi Maya bangkit dari posisinya. Ia melangkah menuju Airin sembari menatap makanan yang dibawa Airin penuh curiga. "Apa itu? Kenapa kamu membawa banyak makanan dari kulkasku?!" tanya Bi Maya dengan nada menuntut.
"Eum ... aku lapar. Jadi ...." Belum sempat Airin menyelesaikan ucapannya, Bi Maya terlebih dahulu memotongnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com