"Asya, kamu sama saja dengan mereka," ujar Sean dengan tatapan dingin yang ia tujukan pada Asya. Tatapan lelaki itu merasuk ke manik Asya, merambat ke benak gadis itu hingga terasa denyutan yang membuat dirinya bergetar.
Cukup lama, Asya menatap Sean dengan tatapan terkejut. Hingga gadis itu mengalihkan tatapannya ke lain arah, gadis itu mengatupkan gigi-giginya.
"Apa yang aku lakukan merugikanmu ...?" tanya Asya tanpa menatap Sean.
Sean menghela nafas kecil. Percuma jika ia menjelaskan. Sean marah dan bersikap dingin pada Asya karena gadis itu dekat dengan Joan, yang merupakan orang yang memiliki dendam besar pada Sean. Sebagai orang yang kenal dengan Asya lebih dulu, Sean harap Asya mendengarkannya untuk tak berurusan dengan mereka lagi. Namun, nyatanya Asya malah lebih semangat membantu mereka dibanding Sean.
"Aku hanya peduli padamu." Hanya itu yang bisa Sean katakan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com