Julia mengatupkan gigi-giginya kuat. Gadis itu lalu menepis tangan Indra dengan kasar. Sudah cukup, rasanya percuma saja jika Julia memberi saran dan pertolongan pada masalah yang tengah dialami Indra. "Terserahlah!" sergah Julia sembari bangkit berdiri dari posisi awal.
Gadis itu menatap Indra penuh kebencian. "Lakukan saja apa yang ayah sialanmu itu katakan! Aku sudah menyerah! Kamu sangat mudah lemah! Tak punya prinsip! Dan hanya bisa menjadi boneka ayahmu saja! Kalau kamu ingin kembali pada Airin, maka pergilah! Jangan kembali padaku lagi!" ujar Julia ketus. Tanpa menunggu jawaban dari Indra, gadis itu menyambar tas selempang dan ponselnya yang berada di atas meja. Selepas itu, Julia melangkah cepat keluar cafe dengan wajah dingin dan langkah cepat, tanpa peduli dengan tatapan pengunjung lain yang berbisik-bisik tentangnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com