"Selamat pagi," sapa Crish.
Asya bangkit, membuat Crish otomatis menjauh darinya. Gadis itu mengusak matanya sejenak kemudian melirik ke arah sekitar. "Sean mana? Apa dia belum pulang?" tanya gadis itu.
Wajah Crish berubah sendu. "Belum," jawabnya. Crish bangkit. Ia menghela nafas. "Aku sudah bangun sedari tadi. Bersihkan diri, aku akan menunggumu di mobil, kita akan pergi ke tempat yang ditunjukkan Sean kemarin malam."
"Oh, baiklah," final Asya menghela nafas. Setelah itu, ia segera kembali ke kamar. Tubuhnya terasa agak sakit. Mungkin karena ia tidur sambil duduk saat mengusap-usap rambut Crish. Di dalam kamar, ia membersihkan diri. Memakai baju terbarunya dan mengikat rambutnya kuda. Dengan sepatu snicker putih, kini Asya berlari menemui Crish yang sudah memanaskan mobilnya.
"Pak Crish!" panggil Asya sembari menuruni tangga dengan tergesa. Membuat orang yang dipanggil gadis itu menoleh, terdiam dengan penampilan Asya yang berbeda dari biasanya.