"Lo kenapa bisa berurusan dengan dia sampai dia hendak menampar lo?" tanya cowok itu yang merasa ingin tahu akan hal ini.
Pandangaan cowok itu terlihat fokus memperhatikan wajah Naura sambil menunggu jawaban yang akan Naura berikan dari pertanyaan yang sudah dia ajukan, karena tidak mungkin jika Naura akan terus memilih untuk diam saja, sementtara dia sudah mengajukan pertanyaan dan sekarang tengah menunggu Naura berucap.
Untuk kali ini Naura tidak bisa langsung berucap, dia merasa cukup kebingungan harus memberikan ucapan yang seperti apa atau memberikan jawaban seperti apa agar dia merasa enak saat mengucapkannya dan balon tanda tanya yang orang di hadapannya miliki bisa pecah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com