Maila masih terus menangis dalam pelukan Sherin sementara Edzhar harus menguatkan orangtua Nick. Suasana sangat mencekam karena dokter belum keluar juga dari ruangan IGD.
"Ma, kenapa ini terjadi? kenapa harus Nick? dia laki-laki yang baik." Maila terus melontarkan pertanyaan kenapa, kenapa, dan kenapa.
"Mama nggak bisa menjawabnya, sayang. Kita hanya bisa berdoa sekarang." Sherin terus menenangkan Maila. Putri sulungnya itu pasti sangat terkejut dan terluka melihat calon suaminya terkapar di ranjang rumah sakit.
"Kakak!" Gwen memanggil Maila. Dia berlari cepat bersama Clement. "Bagaimana keadaan Nick?"
Tidak ada yang menjawab pertanyaan Gwen. Semua orang yang ada di depan ruangan meneteskan air mata. "Gwen, tolong belikan air minum. Ai dan orangtuanya Nick pasti sangat terkejut." Sherin memberi perintah kepada si bungsu.
"Aku saja yang membelinya, Tante. Gwen bisa di sini bersama Ai."
FLASH BACK ON
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com