Edzhar dan Sherin menyatukan tubuh hingga mereka terkulai lemah setelah beberapa kali melakukan pemuasan. Memang semenjak kesalahan satu malam itu, Ed ingin mengulangnya lagi. Namun, dia bukanlah pria egois yang akan memaksa Sherin untuk memuaskan hasratnya. Kini penantiannya berbuah manis. Dia melihat ke samping. Istrinya masih mengatur napas yang sejak tadi menggebu.
Edzhar menyeka peluh yang ada di dahi Sherin. "Terima kasih, sayang. Aku mencintaimu." Ed memberikan kecupan cukup lama di kening istrinya itu.
Sherin melihat wajah Ed. Masih belum menyangka jika tubuhnya akan berakhir pada pria tampan yang sedang berbaring berhadapan wajah dengannya. "Apa kamu bisa melupakan perempuan itu?" tanya Sherin. Dia tahu jika Ed bukan tipe pria yang ingkar janji. Pasti pernikahan mereka akan bertahan. Namun, dia tidak memiliki pria di masa lalu. Sementara suaminya mempunyai kenangan manis bersama wanita lain. Bahkan sangat cantik dan mandiri dalam karier.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com