Keizaro memandang wajah Maila yang masih tertidur pulas dengan posisi menghadap kepadanya. Keizaro mengusap wajah wanita yang sejak bayi sudah berusaha menjaga dan menjadikannya salah satu prioritas. Entah kenapa kehangatan mulai merambat di hati Keizaro dan ada dorongan yang kuat untuk dia mengecup kening Maila.
Satu sentuhan bibir pun berhasil menempel di kening Maila dan mendadak Kei harus menjauh karena pergerakan dari Maila. Maila menggeliat dan membuka kelopak matanya.
"Kei!" Maila reflek memundurkan badan. Dia tahu jika Keizaro menenaminya tadi malam namun tetap saja otomatis tubuhnya mundur karena ada laki-laki yang dia pandang saat bangun tidur.
"Sudah bangun, kan? ayo kita sarapan! aku sudah lapar." Keizaro berusaha santai untuk menutupi sikabnya yang salah tingkah. Maila tidak boleh tahu tentang kecupan kening tadi.
"Aku nggak lapar, Kei. Kamu saja yang makan." Maila menarik selimut lagi. Dia merasa mengantuk dan tubuhnya lelah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com