Dewa masih termenung memikirkan wanita yang sudah ia tiduri. dia sangat heran dengan dirinya sendiri.pasalnya semenjak Calista dinyatakan menghilang satu tahun lalu akibat kecelakaan pesawat,dia sama sekali tidak pernah ingin menyentuh wanita lain.tetapi saat dirinya di tawari wanita yang sudah menjadi istrinya Andre dan dia sudah melihat foto wanita yang di tawarkan Andre waktu itu seketika langsung tertarik.dan saat dia bertemu langsung dengan Tiara yang sudah menggodanya dengan bertelanjang dada seketika birahinya muncul kembali.
"Akh...sial,ada apa denganku bahkan dengan membayangkannya sudah membangunkan juniorku."gumamnya
Padahal sudah banyak wanita yang mencoba untuk menggodanya,bahkan ada yang menari telanjang, tetapi tak ada satupun dari mereka yang berhasil menghidupkan birahinya.ia pikir dia sudah tidak memiliki gairah bercinta lagi.
"Aku harus segera memiliki wanita itu." monologn Dewa
____
Beberapa Minggu kemudian di kediaman Andre.
"Ini,cepat tanda tangi supaya urusan kita cepat selesai." ucap Andre sambil melempar sebuah map.
Mutiara pun mengambil map itu dan membuka kemudian membaca apa yang ada di kertas tersebut.
"Surat cerai?"
"Ya itu surat cerai,bukankah itu yang kamu inginkan?cepat tanda tangani itu dan urusan kita akan selesai!"
Tanpa pikir panjang tiarapun menandatangani kertas itu dengan tersenyum miris.
"Ini bukan pernikahan yang aku inginkan,tapi ini yang terbaik." Ucap bathin Tiara
"Ini ambillah"ucap Tiara sambil menyerahkan surat cerai itu,Tiara hendak beranjak pergi tapi Andre mencegahnya.
"Mau kemana kamu"??sambil mencengkram kuat lengan tiara.
Tiara meringis sambil menghempas kuat tangan Andre.
"Tetu saja aku mau pergi,apa lagi bukankah kita sudah bercerai!"
"Jangan harap kamu bisa keluar dari sini"
"Kenapa?bukankah kita sudah tidak ada urusan?" tanya Tiara heran
"Dengar,dewa menginginkanmu dan besok aku akan mengantarmu untuk bertemu denganya."
"Jangan harap aku akan mau menuruti perintahmu".
Ucap Tiara sambil menunjuk wajah Andre,Tiara ingin melayangkan tamparan di pipi Andre,tapi Andre yang mengetahui gerak gerik Tiara dia pun menangkap tangan yang akan menamparnya.
Plak Andre menampar pipi Tiara,kemudian mencengkram kuat pipinya.
"Dengar,kau tidak akan bisa keluar dari sini sebelum aku yang mengijinkan!" tekan Andre
setelah mengucapkan itu Andre keluar dari kamar Tiara dan mengucinya lalu mengambil ponselnya yang berada di saku celananya.
Ting...
Bunyi Ponsel dewa mngalihkan perhatianya dari berkas yang sedari tadi dia pegang.diambilnya ponselnya dia melihat pesan dari Andre.
"Besok datanglah ke hotelxxx aku akan mengantarnya di sana dan jangan lupa siapkan uangnya."
"Baiklah,kirimkan bukti dulu kalau kau benar sudah menceraikannya."balas dewa
"Baiklah akan saya kirimkan buktinya sekarang."
"Cih...dasar mata duitan"ucap dewa geram
"Ok bagaimana kalau aku memberimu sedikit pelajaran Andre"ucap dewa tersenyum licik.
Tak berselang lama ada seorang kurir yang mengirimkan sebuah amplop coklat itu adalah bukti kalau Andre sudah menceraikan Tiara.
"Dasar manusia serakah,mengorbankan orang lain demi kepentingannya sendiri."
Esoknya.
Tidak ada yang bisa Tiara lakukan,dia hanya bisa menuruti keinginan gila Andre.ingin rasanya dia menangis tetapi dia tidak ingin terlihat lemah
saat sibuk dengan pikiranya tiba tiba pintu kamarnya dibuka.
"Ini pakailah,sebentar lagi kau akan menemui tuanmu"ucap Lisa mengejek sambil melempar sebuah paper bag ke arah wajah Tiara.
"Dasar kalian tak punya hati"Tiara geram dan ingin menghampiri Lisa tetapi Lisa lebih dulu keluar dari kamar Tiara.
"Untung aku cepat keluar dari sini,kalau tidak habis di cakar wajahku ,dasar macan."grutu Lisa
"Lebih baik aku pergi shoping,biar dia yang cari uang dan aku yang akan menghabiskanya"Lisa tertawa puas
Mendengar tawa Lisa Tiara mengepalkan kedua tangannya.
"Baiklah mas aku akan ikuti permainanmu"ungkap Tiara geram.
Sore hari Tiara tengah duduk di depan cermin dia sudah menyiapkan rencana untuk lepas dari kegilaan ini.
Ceklek...
suara pintu terbuka membuyarkan lamunan Tiara.
"Apa kau sudah siap?"
Tiarapun kaget dengan kedatangan Andre sontak dia berdiri dari duduknya.
Sejenak Andre tertegun melihat Tiara yang malam ini begitu cantik dan seksi.dengan gaun hitam panjang tanpa lengan yang mengexpos punggung nya dan belahan dada rendah sehingga memperlihatkan dadanya yang sintal.wajahnya yang cantik hidung mancung bola mata yang bulat berwarna coklat bibir tipis berpoleskan lipstik berwarna merah menyala menambah kesan seksi.
"Bisa gak sih mas,kalau masuk ketuk pintu dulu"ketus Tiara
Andre pun menelan ludahnya dengan susah payah.
"Malam ini kau cantik sekali sayang,bolehkah aku mencicipimu?!ucap Andre menggoda
"Dalam mimpimu."ketus Tiara sambil berlalu meninggalkan Andre
" Maafkan aku Tiara ,aku butuh uang itu."
Sesal Andre sambil menatap punggungTiara yang mulai menghilang.
Di dalam mobil hanya ada keheningan,Tiara lebih memilih melihat ke arah jalanan.sesekali Andre melirik Tiara.
Butuh waktu tiga puluh menit mereka sampai dimana hotel yang mereka janjikan.mereka turun dari mobil,Tiara ingin berjalan dulu tetapi Andre mencekal tangan Tiara.
Tiara melihat cekalan Andre dengan alis berkerut seolah bertanya
"ada apa?"
Andre mendekati Tiara dan memeluk erat pinggang Tiara kemudian mereka berjalan beriringan.Tiara merasa risih,dia ingin melepas pelukan Andre tapi Andre malah semakin erat memeluk Tiara.
akhirnya Tiara pasrah dengan perlakuan Andre.
Tiara pun melihat lihat situasi lobi hotel itu.
Andre yang mengetahui gerak gerik Tiara pun bertanya pada Tiara
"Apa yang kau cari?"
"Aku hanya sedang mencari dimana pelangngganku" bohong Tiara
"Sebelum bermain dengan pelangganmu,bagaimana kalau kita main sebentar? Goda Andre
"Hmmm...menarik juga,aku juga ingin merasakan adik kecilmu ini."ucap Tiara sambil mengusap juniornya Andre
Eeerrrmmmm... Andre mengeram menahan gejolak gairahnya
"Ayolah aku akan pesan 1kamar untuk kita."
Didalam lif Andrepun menarik dan mencumbu Tiara dengan kasar,mereka saling mengulum melumat sampai keluar menuju kamar, mereka tidak melepas pagutan mereka,Andrepun membuka pintu dengan kasar kemudian menggendong Tiara menuju ranjang,disela sela ciumanya Tiara meraba raba,tangannya menggapai vas bunga yang ada di nakas kemudian memukul kearah kepala Andre.
pyarr...
Arrrghh...
Andre pun berteriak kesakitan sambil memegang kepala yang terkena pukulan...
Melihat Andre limbung,Tiara pun berlari keluar,sebelum lari keluar Tiara mengambil jas milik Andre yang tergeletak di lantai.
"Arrrrggghhht....awas kamu Tiara."
teriak Andre kesakitan.
Dia mengambil ponselnya di saku celana kemudian menyuruh suruhannya untuk mengejar Tiara.dia memang menyuruh orang untuk mengikutinya,karena dia takut akan terjadi hal yang tidak di inginkan seperti saat ini.
"Bisa bisanya aku tertipu oleh rayuan Tiara,awas kamu"geram Andre sambil mengepalkan kedua tanganya.
Dia pun keluar untuk mengejar Tiara mengabaikan darah yang terus keluar di pelipisnya.yang ada di pikiranya adalah dia harus bisa menangkap Tiara