webnovel

di jual suami

Saya terima nikah dan kawinya Mutiara kasih binti (alm) Herman Setiawan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai...

Bagaimana para saksi sah?

Sah sah.... Alhamdulillah serempak semuanya mengucapkan syukur...

Hari ini adalah hari pernikahanku dengan lelaki yang sudah menemaniku 2tahun belakangan.mas Andre Herlambang,kami saling mencintai hingga akhirnya kami memutuskan untuk menikah.meskipun acaranya terbilang cukup sederhana,tetapi aku merasa senang karena kini aku sudah menyandang istri dari pengusaha muda,walaupun usaha suamiku sekarang sedang mengalami krisis,tak membuatku urung untuk menikahinya,aku yakin kalau usahanya akan berangsur membaik,aku akan slalu mendukungnya.

Akhirnya pesta kecil kecilan yang kami selenggarakan berjalan lancar dan Kami memutuskan untuk menginap di hotel,awalnya aku menolak ,tetapi mas Andre tetap kekeh alasanya ingin berbulan madu walau masih di dekat sini,akupun akhirnya mengiyakan,aku berpikir tidak ada salahnya juga.

Sekarang kami berdua ada di dalam sebuah kamar yang besar, sepertinya kamar ini mahal ucap batinku.

Jantungku berdebar sangat kencang saat kami berada di dalam kamar.ini pertama kalinya bagiku berduaan dengan seorang pria,sungguh ini benar benar membuat jantungku tak sehat.

Mas Andre membuka baju atasnya,memperlihatkan tubuh atletisnya,aku menunduk menahan malu.mas Andre mendekatiku,didongakkan wajahku agar aku memandang wajahnya,dia tersenyum menggoda...

"Kenapa malu malu sayang,sekarang kita sudah sah kan?"ucapnya menggoda lalu mengecup singkat bibirku.

"Aku akan mandi dulu,baru setelah itu kamu atau kamu mau kita mandi bersama?"ucap mas Andre menggoda

"Ish...apaan sih sana cepat mandi nanti gantian"ucapku mendorongnya pelan untuk menutupi rasa Maluku.

Mas Andre tertawa terbahak melihat tingkahku dan berjalan menuju kamar mandi.

"Uhf....mas Andre memang suka menggoda"ucapku sambil memegang dadakuyang kian berdetak kencang.

Tak butuh waktu lama mas Andre untuk membersihkan dirinya,dia menatapku lalu tersenyum lembut.

"Mandilah,setelah itu kita akan melakukan sesuatu yang menyenangkan"ucapnya menggoda

Seketika wajahku memerah,mendengar ucapanya.aku memang belum pernah melakukanya di umurku yang ke 25 tahun karena bagiku tidak boleh menyentuh sebelum menikah,tapi aku tahu ke arah mana ucapanya itu.

Aku pun berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri,karena aku sudah merasa risih dengan badanku yang sedikit lengket karena keringat.

Aku keluar dari kamar mandi kulihat mas Andre sedang duduk di sofa yang berada di kamar ini,di depannya sudah tersedia makanan dan minuman.ternyata mas Andre sudah memesan makanan dan minuman.aku baru ingat kalau aku belum makan dari tadi siang,pantas saja perutku rasanya sudah sangat lapar.

"Kemarilah kita makan terlebih dahulu"

Aku tersenyum lalu berjalan mendekatinya dan duduk di sebelahnya.kami makan dalam diam,karena ini memang sudah menjadi kebiasaan kami,tidak ada percakapan saat makan.

Kami sudah selesai menyelesaikan makan kami,mas Andre berjalan menuju telpon yang ada di atas nakas,lalu memanggil seseorang untuk mengambil bekas makanan kami.

"Tiara aku mau keluar sebentar,karena ada yang penting yang harus mas selesaikan"

"Tapi mas,ini kan malam pertama kita kenapa harus sekarang bukan besok saja"protesku

"Ini tidak akan lama sayang,aku janji akan segera kembali".ucapnya menyakinkan

"Baiklah,cepat kembali mas"mas Andre mengangguk lalu mengecup bibirku sekilas.

Aku melihat kepergian mas Andre dengan hati kecewa,meski dia bilang hanya sebentar tapi sungguh perasaanku tidak enak,bukan aku ingin segera memasu kasih denganya,tapi entah perasaanku tidak enak.

Aku memutuskan berbaring di ranjang yang super besar,kumatikan lampu hanya kamu tidur yang aku nyalakan,kutatap kasur yang sudah berhiasan mawar yang berbentuk cinta dan sepasang angsa yang terbuat dari handuk sungguh indah,tetapi pengantin prianya sedang keluar.aku singkirkan benda itu dan aku merebahkan tubuh lelahku.saat merebahkan tubuhku tiba tiba aku merasa tubuhku sangat panas padahal AC di kamar ini sudah dingin,tapi entah kenapa terasa panas.

Tanpa sadar aku sudah melucuti pakaianku,saat aku menyentuh buah dadaku,tiba ada rasa aneh dan aku ingin seseorang menyentuhku,aku meremasnya sendiri.aku tidak sadar apa yang sudah aku lakukan.saat aku sedang melakukan aktifitas di luar nalarku,ada seseorang yang memasuki kamar.

"Pasti itu mas Andre"aku segera beranjak dari kasur dan menghampirinya.

"Mas kenapa lama sekali,aku kepanasan mas tolong aku"ucap ku meracau

Lelaki itu masih diam tak bergeming.dia terus menatapku.tanganya terulur menyentuh wajahku..

"Ahhhh...mas....sentuh aku lebih mas"racauku

Lelaki itu menarik pinggang dan tengkukku.didekatkanya wajahnya lalu dia menyambar bibirku.dilumatnya bibirku dengan rakus,salam satu menit dia memakan bibirku lalu melepaskan.keningnya dan keningku dia tempelkan tanganya meremas bokongku dengan kuat.

"Akh..."aku mendesah

"Aku ingin melihat seberpa liarnya kamu"ucapnya lalu menggendong tubuhku dibawanya ke arah ranjang posisi kami sekarang aku berada di atas pangkuannya dan meciumi leherku kemudian turun ke dua buah dada yang belum pernah ada yang menyentuhnya.tangannya melepas celana dalam yang aku pakai dan meraba bagian yang sangat sensitif bagiku.

"Kau sudah sangat basah sayang"ucapnya sambil merabanya.

Akh....ini pelepasan kami yang terakhir setelah melakukan pelepasan beberapa kali.

lelaki itu tersenyum puas sementara aku sudah jatuh lemas di sampingnya lalu tertidur.dia menarikku kedalam pelukannya dan aku merasakan kecupan lembut di keningku.

Aku membuka mata yang terasa berat,cahaya matahari masuk dari celah korden yang tertutup.aku ingin bergerak merenggangkan ototku yang begitu kaku tetapi ada lengan kokoh yang memelukku dengan erat.aku tersenyum malu dan membenamkan wajahku di dada lelaki yang sudah menjadi suamiku itu.

Aku mendongakkan wajahku ingin melihat wajah mas Andre yang sedang terlelap,akibat pertempuran kami semalam.saat aku mendongakkan wajahku aku terkejut saat melihat bukan mas Andre yang tengah memelukku tetapi lelaki lain,siapa lelaki ini.aku melepas pelukannya dan memukulnya dengan bantal.

"Sialan pria mesum siapa kamu"!

"Hei...apa yang kamu lakukan"dia berusaha menghindari pukulanku

"Katakan siapa kamu,berani sekali kau menyentuhku."ucapku sambil terus memukulinya.

Dia langsung menangkap bantal dan membuangnya,lalu mencengkram daguku dengan kuat shingga aku meringis kesakitan.

   "Cek,apa kamu lupa apa yg terjadi semalam,bahkan kamu sangat agresif?!"

Aku pun menggeleng,aku tak ingat apapun,kumencoba utk mengingatnya tapi malah kepalaku tambah pusing.

   "Cek,apa suamimu TDK cerita??"ucapnya

    "A apa maksudmu?"tanyaku

    "Iya suamimu sudah menjualmu kepadaku,dan kita sudah melakukan sesuatu yang menyenangkan dan aku sungguh puas karena suamimu tidak bohong kalau kamu masih perawan."

"A-apa..."

Aku menggeleng kuat,seakan tak percaya dengan apa yang di ucapkannya.