webnovel

Accident

Shasha sudah terlanjur memerintahkan Astrid untuk menyerang Elyne. Sebenarnya pada awalnya dia hanya berniat untuk mengolok Elyne dan membuatnya kesal untuk meredam perasaan bencinya. Namun reaksi Elyne membuat dia sangat marah, gadis itu bahkan tidak menganggap keberadaannya. Dia sedikit menyesal menyerang Elyne, tapi sudah tidak bisa dibatalkan. Astrid melesat dengan cepat menuju ke arah Elyne dalam kecepatan tinggi. Bila serangan Astrid berhasil, Elyne akan mengalami cedera serius.

Namun sebelum Astrid berhasil mengenai Elyne, tiba tiba muncul sebuah tentakel yang terjulur panjang melingkar mengelilingi tubuh astrid dan melekat sangat erat. Sebuah tentakel transparan yang berkilau bila ditimpa cahaya milik Aurel menjerat tubuh Astrid dengan kuat tanpa ada niatan melepaskannya sedikitpun.

"Achrnavell!!",Shasha menggertakkan giginya karena langkahnya diganggu oleh Reamur yang datang secara tiba tiba. "Tidak kusangka putri kelurga Brawler memiliki sisi lain seperti ini, aku hanya tau dia sangat kekanak kanakan, namun sekarang aku salah". Reamur melangkah dengan anggun dan sangat tenang menuju ke tempat Elyne sedang makan. "Tapi kau juga sangat kejam dan sangat hina, berani menyerang wizard yang lebih lemah darimu secara terang terangan di wilayah Akademi Harvey".

"Apa urusannya denganmu Achrnavell, lebih baik kau singkirkan binatang lengket menjijikkanmu dari Astrid sekarang juga, sebelum aku merobeknya menjadi berkeping keping" Shasha sangat marah sekarang, dia benci sekali dengan Reamur Achrnavell yang munafik. Akibat kemarahan tidak terbendung, dia bahkan tidak memperdulikan kata katanya sendiri yang dinilai sangat arogan dan sangat kasar sebagai seorang bangsawan.

"Coba saja jika kau bisa, sebelum itu terjadi. Sayap milik Astrid akan kupatahkan lebih dulu" Reamur tidak main main dengan ancamannya itu. Dia sangat marah juga sekarang, temannya diperlakukan seperti itu. Elyne tidak pernah mengganggu siapapun, dia selalu diam meski sering dihina, bahkan intensitas penghinaan yang dia terima setelah upacara pengikatan spiritus semakin parah, tapi bukan Elyne yang terganggu melainkan dia. Reamur selalu bersama Elyne, dia akan menjaga temannya itu dari gangguan wizard lain yang tidak suka dengannya. Tapi kali ini dia kecolongan, Shasha Brawler berani melintasi batas saat dia tidak bersama Elyne dia bahkan ingin membuat gangguan secara mental padanya dengan menggunakan binatang spiritual, sangat keji.

Perlu diketahui bahwa kemampuan binatang spiritual sebanding dengan level mental wizard itu sendiri, semakin kuat wizard semakin kuat serangannya. Binatang spiritual tidak hanya mampu menyerang secara mental tapi juga fisik. Dengan fisik Elyne yang lemah dia pasti akan terluka parah bila menerima serangan Shasha.

"Baik bila kau mau sok jadi pahlawan, aku sudah memperingatkanmu" Melihat niatan tuannya, Astrid mulai melawan balik, dia mengepakkan sayapnya lebih cepat dan membuat putaran yang menimbulkan gesekan diantara tubuhnya dan tentakel Aurel, akhirnya Astrid berhasil melepaskan diri dari belenggu Aurel dan membuat pusaran angin yang menjadi kemampuan elemen spirit nya. Semakin besar kemampuan mental seorang wizard semakin tinggi kemampuan binatang spirit, namun ada satu kelemahan yang selalu dimiliki oleh Shasha Brawler meski dia tergolong memiliki kemampuan serang tinggi, yaitu tingkat pengontrolan spiritnya sangat rendah dan dianggap kurang. Namun karena kali ini dia sudah terbakar amarah dan cemburu berkepanjangan, dia tidak memperdulikan emosinya yang berpengaruh kepada Astrid, Astrid yang merespon membuat badai besar yang bahkan tidak bisa dihalangi oleh Aurel.

"Elyne kita harus pergi dari sini, sepertinya Shasha tidak bisa mengontrol kemampuan spiritnya lagi" Reamur segera menarik Elyne dari duduknya dan membawa nya pergi dibawah perlindungan Aurel. Namun meski demikian mereka tidak bisa pergi, karena terseret arus kuat pusaran angin milik Astrid. Suasana kafetaria semakin tidak terkendali melihat pusaran angin milik Astrid mulai membentuk tornado melingkar yang kian membesar. Para wizard yang semula hanya mengamati mulai berhamburan untuk menyelamatkan diri sendiri.

"HAHAHA bagaimana Reamur, kau merasa lebih kuat dariku kan, lihat bagaimana sekarang kau menghadapi kemampuan Astrid" Bukannya panik karena spirit di sekitarnya mulai tidak terkontrol, Shasha justru malah tertawa senang, sampai sampai dia hampir terlihat tidak waras lagi.

"Kau Gila!!!!" Reamur mulai khawatir, karena tornado itu kian membesar dan memenjarakan semua penghuni kafetaria di dalam sangkar yang terbuat dari tornado besar, bila tergores sedikit saja bisa menimbulkan cedera fatal.

"HAHAHAHA RASAKAN AKIBATNYA KARENA MELAWANKU REAMUR, KAU MELINDUNGI TEMANMU YANG SAMA MENYEDIHKANNYA DENGANMU, HANCURLAH BERSAMA DENGANNYA" Teriakan Shasha semakin menggelegar dengan serangkaian badai tornado yang semakin banyak terbentuk, tornado yang membumbung membentuk pilar yang sangat tinggi dengan pergeraka tidak beraturan, wizard yang memiliki fisik lemah banyak yang terluka akibat tornado milik Shasha, bahkan atap gedung kafetaria mulai retak dan mulai hancur sedikit demi sedikit.

Situasi mulai tidak terkendali lagi, dan bahkan Shasha sebagai tersangka perusakan sudah tidak rasional lagi, perlu guru pembimbing untuk menangani kasus ini, namun semua wizard tidak bisa keluar dan terpenjara di dalam pusaran tornado yang melingkar mengelilingi kafetaria. Banyak wizard yang mencoba merusak dinding penghalang milik Shasha dengan binatang spiritual mereka untuk bisa keluar, namun tidak berhasil. Mereka marah, takut, dan sedih.

"Shasha cepat hentikan semua ini, kau sudah kelewatan" Ucap salah satu wizard yang sudah tidak tahan dengan kelakuan Shasha.

"HAHAHAHA, Bukankah kau tadi sangat senang menonton leluconku, sekarang aku juga ingin melihat kalian membuat lelucon. Asal kau tau saja, aku sudah tidak bisa mengontrol Astrid, semua tornado ini aku tidak bisa mengendalikannya. Bukankah bagus melihat kalian ketakutan seperti tikus yang ingin berlari namun tidak menemukan jalan keluar dan hanya bisa terjebak di dalam sini" Mendengar ucapak Shasha, para wizard menjadi semakin marah dan takut.

"Apa kau mampu menerima konsekuensinya, kalau kau menyerang kami, kau akan dikeluarkan dari Akademi"

"HAHAHAHA AKU SUDAH TIDAK PERDULI LAGI, LEBIH BAGUS KALAU KALIAN MATI DI SINI. Jadi bagaimana kalian akan keluar sekarang, aku menantikan pertunjukan bagus dari kalian, termasuk darimu Reamur dan kau juga Elyne Gregory". Dengan senyum yang terihat menakutkan Shasha duduk santai di kursinya sambil melihat wajah wajah ketakutan dari teman temannya itu dengan perasaan senang.