"Awasi terus dia, Kay. Jangan sampe lolos!" perintah Bu Ayang kepada orang suruhannya, lalu segera menutup panggilan telepon.
"Manggilnya nggak burung hantu lagi, Bu Bos?" tanyanya.
"Ealah, udah ditutup telponnya!" imbuh gadis yang dipanggil Kay.
Kay pun kembali mengawasi Bram dari jarak yang lebih dekat, tetapi tetap aman agar bisa mendengar dengan jelas. Siapa tahu si bujang lapuk khilaf dan mengungkapkan apa rencananya. Dia menajamkan penglihatan dan pendengarannya saat Bram mengatakan sesuatu kepada si cungkring.
Gadis yang bertubuh mungil itu bergerak dengan lincah dan lebih mendekat, lalu bersembunyi di antara manekin yang berdiri dengan berbagai pose, di belakang kedua lelaki yang sedang dia awasi.
"Ini nanti gue kasih buat Mira sebagai hadiah, Kring. Elu buruan cari rumah suami Mira!" titah si bujang lapuk.
"Gue mau bikin cowok itu jauhin si Mira," imbuh Bram.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com