Sifeng tersentak, bagaimana kakaknya itu menjelaskan pada kakek tentang semua kejadian semalam.
"Lalu, bagaimana respons kakek, Ge?!"
"Apa lagi? Tentu saja kakek sangat marah padaku. Ia bahkan memukulku karena tak mengizinkannya membawamu ke rumah sakit. Aku benar-benar terlihat seperti psikopat gila, Bodoh! Psikopat yang sangat tenang melihat adiknya tertembak dan berlumuran darah." Yushen menggerutu. Ia benar-benar bosan disalahkan terus saat Sifeng terluka.
"Hahaha, maaf, Yushen Gege!" Sifeng menguap sambil merentangkan tangannya yang terkepal ke pipi Yushen. Terlihat seperti tonjokan tak sengaja. "Hoaamm ... aku tidur terlalu lama sepertinya, Gege. Oiya, okaa-san dibawa ke mana?" lanjut Sifeng sambil sesekali menguap.
Yushen menatap tajam ke arah adikknya. "Untuk apa kau peduli pada wanita kejam itu, hah?!" bentak Yushen. Ia benar-benar tak mengerti jalan pikiran adiknya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com