webnovel

Metamorfosa Cinta

Mereka telah membuat janji untuk bertemu dan menjalin hubungan yang lebih serius. Mereka begitu yakin bahwa 2 tahun itu adalah waktu yang sangat singkat. Mereka akan menjaga hati mereka untuk memenuhi janji itu. Jika salah satu mengingkari, mereka berjanji tidak akan menanyakan alasan apapun dari salah satu yang ingkar. Janji antar dua sejoli, Namira dan Jaelani. Dua tahun berlalu begitu cepat. Janji dari dua tahun yang lalu itu kini adalah waktunya. Pertemuan di tempat awal mereka bertemu dulu. Namun, salah satu telah mengingkari janji. Namira tidak datang saat itu, meninggalkan Jaelani yang menunggu dalam kesendirian. Entah siapa yang salah. Yang jelas, seterusnya mereka akan hidup dalam kesalahpahaman. Tak ada yang mau minta maaf lebih dulu. Jaelani juga tak berani menanyakan kenapa Namira tidak datang memenuhi janji. Mereka sudah bahagia dengan kehidupan yang mereka pilih masing-masing. Namun, pertemuan kembali setelah beberapa tahun membuat perasaan cinta mereka kembali membuncah. Di saat itu juga sifat buaya Jaelani muncul. Dia ingin memiliki lagi Namira, tanpa menyakiti istrinya? Dapatkan Kang Jae menentukan pilihan yang tepat?

Mijun_123 · Realistis
Peringkat tidak cukup
292 Chs

Cincin Pernikahan Lain

"Besok, kita jadi jalan-jalan, 'kan? Aku mau membelikan Okaa-san dan Jaerim Oji-san oleh-oleh."

*Okaa-san = ibu

*Otou-san = ayah

*Oji-san = Paman

Yang dimaksud olehnya adalah ibu tiriku dan ayahku, yang adalah ayah mertuaku juga. Dia memanggil ibu pada ibuku, dan masih memanggil paman pada ayahku.

"Outou-san?" Kataku.

Dia bingung, "Jangan panggil Jaerim Abeoji dengan Oji-san, tapi outou-san. Dia itu juga ayahmu, 'kan?" lanjutku.

*Abeoji = ayah

Dia tersenyum menampilkan deretan giginya.

"HA'I, SENSEI!" serunya.

*Sensei= guru

"Kim Jae." Ucapku datar.

Lagi-lagi dia kebingungan. Ya Tuhan! Berapa IQ-nya sebenarnya?

Aku menepuk ranjang, menyuruhnya mendekat. Dan memang dasarnya dia penurut, tanpa banyak bertanya dia menghampiriku.

Duduk di sisi kananku.

"Mulai sekarang, kamu memanggilku Kim Jae saja." Aku menerangkan hal yang membuatnya bingung tadi.

"Tapi..."

"Jangan membantah!" potongku cepat.

Dia mengangguk perlahan.

"Ha'i Jae nii... eh maksudku Jae-kun."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com