webnovel

Metamorfosa Cinta

Mereka telah membuat janji untuk bertemu dan menjalin hubungan yang lebih serius. Mereka begitu yakin bahwa 2 tahun itu adalah waktu yang sangat singkat. Mereka akan menjaga hati mereka untuk memenuhi janji itu. Jika salah satu mengingkari, mereka berjanji tidak akan menanyakan alasan apapun dari salah satu yang ingkar. Janji antar dua sejoli, Namira dan Jaelani. Dua tahun berlalu begitu cepat. Janji dari dua tahun yang lalu itu kini adalah waktunya. Pertemuan di tempat awal mereka bertemu dulu. Namun, salah satu telah mengingkari janji. Namira tidak datang saat itu, meninggalkan Jaelani yang menunggu dalam kesendirian. Entah siapa yang salah. Yang jelas, seterusnya mereka akan hidup dalam kesalahpahaman. Tak ada yang mau minta maaf lebih dulu. Jaelani juga tak berani menanyakan kenapa Namira tidak datang memenuhi janji. Mereka sudah bahagia dengan kehidupan yang mereka pilih masing-masing. Namun, pertemuan kembali setelah beberapa tahun membuat perasaan cinta mereka kembali membuncah. Di saat itu juga sifat buaya Jaelani muncul. Dia ingin memiliki lagi Namira, tanpa menyakiti istrinya? Dapatkan Kang Jae menentukan pilihan yang tepat?

Mijun_123 · Realistis
Peringkat tidak cukup
292 Chs

Candi Borobudur

Di dalam gudang, Fikri dan Rafly masih setia menanti. Kelima lelaki bertubuh kekar tadi masuk kembali meski dengan wajah ditekuk.

"Bagaimana? Jadi beli atau tidak ini, Paman?" tanya Fikri.

"Ini semua original lho, Om. Kalau di luaran sana, mungkin kalian tak akan mendapat harga semurah ini," sambung Rafli.

"Hnn ... itu ... sebenarnya kami ingin, tapi ... hasshhh aku dilema," ujar Tuan Kim Jae, ayah dari Kim Jia frustrasi.

"Tenanglah, Jae! Anggap saja ini untuk terakhir kalinya kita mambeli ini. Jadi beli saja, ya?" saran Tuan Seung Gi Park, Appa dari Laven Park.

"Baiklah, kami beli masing-masing lima," putus Tuan Roland, Papa dari Seruni sekaligus ketua geng para duda keren itu.

"Tapi ingat, jangan sampai putri-putri kami tahu tentang ini! Awas saja kalau sampai mereka tahu," Tuan Xiao Xian--Ayah Lily--meletakkan jarinya di leher, membentuk goresan menyilang, "krek!! Habis leher kalian kutebas."

"Buruan!! Mana barangnya!!" ujar ayahnya Jasmine, Tuan Lenhard, tak sabaran.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com