webnovel

Metamorfosa Cinta

Mereka telah membuat janji untuk bertemu dan menjalin hubungan yang lebih serius. Mereka begitu yakin bahwa 2 tahun itu adalah waktu yang sangat singkat. Mereka akan menjaga hati mereka untuk memenuhi janji itu. Jika salah satu mengingkari, mereka berjanji tidak akan menanyakan alasan apapun dari salah satu yang ingkar. Janji antar dua sejoli, Namira dan Jaelani. Dua tahun berlalu begitu cepat. Janji dari dua tahun yang lalu itu kini adalah waktunya. Pertemuan di tempat awal mereka bertemu dulu. Namun, salah satu telah mengingkari janji. Namira tidak datang saat itu, meninggalkan Jaelani yang menunggu dalam kesendirian. Entah siapa yang salah. Yang jelas, seterusnya mereka akan hidup dalam kesalahpahaman. Tak ada yang mau minta maaf lebih dulu. Jaelani juga tak berani menanyakan kenapa Namira tidak datang memenuhi janji. Mereka sudah bahagia dengan kehidupan yang mereka pilih masing-masing. Namun, pertemuan kembali setelah beberapa tahun membuat perasaan cinta mereka kembali membuncah. Di saat itu juga sifat buaya Jaelani muncul. Dia ingin memiliki lagi Namira, tanpa menyakiti istrinya? Dapatkan Kang Jae menentukan pilihan yang tepat?

Mijun_123 · Realistis
Peringkat tidak cukup
292 Chs

Amarah Jangjun

"Papa?! Papa ini apa-apaan, hah?!" teriak Ryushin yang begitu syok melihat ponsel yang dibelinya dengan susah payah malah dihancurkan begitu saja oleh papanya.

Ryushin langsung melompat turun untuk menolong ponselnya. Ryushin memasukkan kembali baterai ke tempatnya dan mencoba menghidupkan ponsel itu. Sayangnya, ponselnya tidak dapat dinyalakan lagi. Layarnya juga sudah pecah.

Ryushin terus menekan tombol on/off pada ponsel itu, tapi tetap saja ponselnya tidak dapat dinyalakan lagi. Mata Ryushin langsung memanas karena mendapati ponselnya yang rusak. Ponsel itu ia dapatkan dengan susah payah dan menabung selama 3 bulan, tapi Jangjun dengan tidak berperasaannya malah menghancurkan satu-satunya alat elektronika yang Ryushin miliki.

Jangjun berjongkok di depan Ryushin, yang masih duduk bersimpuh sambil meratapi nasib ponselnya yang rusak itu. Jika tidak punya ponsel, Ryushin tidak dapat memberi kabar pada teman-temannya atau bahkan pada Tae Joon, Om kesayangannya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com