Lantai tidurku jadi hangat seketika,
Telapak kaki jadi pengganti sandal jepit kesayanganku.
Aku akan merindukan lantai empukku, jika kehabisan waktu.
Tapi, nadi ku masih berlarian kencang, masih banyak jalan pilihan.
Aku tak mau melihat atapku dari rotan.
Yang pagi harinya diisi suara air gemiricik.
Dan sambil berusaha,
Aku masih percaya, bahwa ujian tidak akan diberi pada seorang hamba diluar kemampuannya.