Sekarang ini, orang yang dicurigai melakukan itu saja belum ditemukan. Kalau Jiang Tingxu mulai bertindak dari sekarang, pasti pihak lawan akan mengetahuinya.
Jiang Tingxu menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan dirinya.
Mo Boyuan mengerutkan keningnya dan di dalam matanya entah badai macam apa yang sedang terjadi. Setelah beberapa saat, ia pun bicara, "Baiklah, jika kamu bilang tidak ada, maka tidak ada."
Meskipun bicara begitu, namun hanya pria itu sendiri yang tahu persis apa yang akan ia lakukan.
Jika tidak, apa arti sebuah senyuman yang muncul di sudut bibir pria ini?
"Baiklah, aku akan pulang."
Jiang Tingxu tidak berani tinggal lebih lama lagi karena takut salah bicara.
Pria di depannya adalah rubah licik yang sudah terlatih sejak lama.
Saat ini, Jiang Tingxu masih punya kesadaran diri.
Hanya karena tidak bisa terprovokasi oleh pria ini, bukan berarti Jiang Tingxu juga tidak bisa sembunyi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com