"Apa maksudmu?" tanya Laura pelan dan lembut. Erikkson tertegun memandang Laura. Sesungguhnya ia tengah kesal dan marah pada kekasihnya itu. Ia masih saja menerima kedatangan Derek padahal sebentar lagi mereka akan menikah. Namun setiap kali ia menatap wajah dan raut lembut milik Laura, ia akan luluh.
"Aku ingin tahu apa kamu melakukan hal yang tidak aku ketahui, Peaches," ungkap Erikkson dengan mimik serius pada Laura.
"Tidak ada. Apa ... apa yang terjadi sesungguhnya, Erik?" Erikson makin tidak sanggup marah mendengar suara lembut itu jika bicara. Ia menarik napas panjang lalu menjulurkan tangan untuk menggenggam tangan Laura dan mengecupnya.
"Maafkan aku cemburu. Harusnya aku majukan saja hari pernikahan kita."
"Huh ..." Laura makin tercengang tidak mengerti.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com