Hanabi semakin tersiksa karena tak bisa berbuat apa pun. Otaknya seakan sedang eror. Dilihat dari raut wajahnya, Leo sudah sangat marah.
Dia menarik lengannya dari genggaman Dokter Ling, kemudian meletakan semua buket di atas meja yang ada di panggung ini, lalu dia segera mengambil mikrofon yang sedang digenggam oleh Pak Kepala Sekolah.
Dengan mata yang sudah memerah panas, Hanabi berusaha mencairkan suasana melalui sambutannya. Dia mencoba memperlihatkan wajah cerianya.
"E-ehem, ehem! Cek, cek. Saya Hanabi dari kelas 12-A. Di sinis saya mau memberi ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada ibu dan bapak guru. Tanpa jasa mereka, saya tidak mungkin mendapatkan nilai sebagus ini...."
Perlahan Leo mulai melepaskan genggaman tangan Dokter Ling.
Hanabi pun menghela napas lega. Dia meneruskan kembali sambutan rasa terima kasihnya pada orang-orang yang sudah berperan penting, yang selalu mendukungnya sampai dia bisa berada di titik ini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com