Malu? Jangan di tanya lagi. Vexana benar-benar sangat malu, bahkan sampai ingin mengubur diri.
"Panggil Pak Herman! Suruh dia kemari!" ucap kesal salah satu guru yang badannya gendut dengan rahang yang mengeras kuat.
Guru yang lain menoleh ke arah Vexana dengan tatapan penuh kecewa.
"Vexana, kamu sudah terbukti hamil. Semua murid pun sudah tahu tentang ini. Aturan, tetaplah aturan. Meski sebentar lagi kamu akan melaksanakan Ujian Nasional, dengan berat hati kamu harus tetap di keluarkan dari sekolah."
Dunianya seakan runtuh remuk redam mendengar kata itu terucap dari salah satu guru kebanggaannya.
Vexana langsung dilarikan ke rumah sakit karena napasnya sesak dan dia pingsan tak sadarkan diri.
Lilya dan Kadita yang mengintip dari pos satpam, menertawakannya dengan puas.
"Udah aku bilang, kalau ngehina orang jangan keterlaluan. Liat tuh, akibatnya. Semua jadi berbalik ke dirinya sendiri, kan. Hahaha! Aku bener-bener gak nyangka, lho, dia beneran hamil," ucap Kadita.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com