Alessia menggeleng-geleng dan berkata dalam suara pelan. "Ada apa dengan Tuan Christian? Kenapa dia mendadak aneh seperti ini? Dia mengecup keningku setelah berbulan-bulan pernikahan kami. Dia baik-baik saja, kan?"
Pertanyaan itu tentu saja tak mendapat jawaban. Ia hanya bisa merenungi segalanya.
Alessia melirik ke samping di mana saat ini bibi Ann meletakkan sebuah cangkir yang berisi teh hangat di atas nakas lalu berdiri di samping tubuh nona mudanya.
Alessia menyunggingkan senyum yang bisa ia tunjukkan pada wanita paruh baya yang selalu sayang kepadanya.
"Bibi," ucap lirih Alessia yang masih bisa didengar oleh bibi Ann.
Tak menunggu perintah dari siapa pun, bibi Ann menggenggam tangan Alessia dan merasakan kehangatan dari tubuh nona mudanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com