Benar apa yang dikatakan Antony. Sedikit perselisihan memberikan sedikit sensasi percintaan yang semakin membara di antara dirinya dan Redita.
Saat Antony masuk ke dalam kamarnya, sang istri sudah menunggunya di sana. Duduk di tepi tempat tidur dengan kaki dan tangan yang terlipat. Wajahnya pun melengos ke arah yang berlawanan seakan tidak ingin melihat sang suami yang selalu membuatnya bergairah akhir-akhir ini.
Antony melangkah pelan mendekati Redita dan duduk di sampingnya. Dia mencolek lengan sang istri yang masih diliputi oleh semangat amarah yang luar biasa pagi itu. Redita menggerakkan bahunya mencoba menyingkir dari colekan yang terkesan menggoda. Aih, kalian sangat manis.
"Red! Kamu masih marah kepadaku?" tanyanya begitu hati-hati. Ia sangat mengenal sang istri yang tidak bisa diganggu saat ini.
Seketika wajah cantik itu menoleh kepadanya. Menatap Antony dengan delikan yang menakutkan.
"Katakan kepadaku! Apa rencana kalian?" tanya Redita begitu serius.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com