Mendengar bisikan itu, Redita sontak menarik tubuhnya lepas dari pelukan Antony. Segera, ia menyeka air matanya dan mengarahkan pandangannya lurus pada wajah Antony. Redita mengembuskan napas pelan, tanpa melontarkan satu patah kata pun dari bibirnya.
"Red, maafkan aku. Maafkan aku yang tidak segera menolongmu semalam. Seharusnya aku tidak meninggalkanmu berpesta bersama rekan-rekan mafia di kebun," kata Antony memandang Redita begitu sendu. Ia sangat menyesal tidak menolongnya lebih cepat.
Redita menggelengkan kepalanya. "Tidak, An. Aku yang salah. Mengunjungi James secara diam-diam tanpa persetujuan darimu."
Antony terdiam, tidak langsung membalasnya. Dia menyunggingkan seulas senyum sesaat pada wajah sang Nona, lalu berkata, "Aku membunuh pria itu semalam."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com