Antony berjalan dengan tergesa-gesa keluar dari ruang kerja Merlin. Secara kebetulan, Redita yang sedang berjalan menuju ruang tengah tiba-tiba melihat Antony berjalan di depannya. Dia lalu memanggil pria itu.
"Antony!"
Pria itu menoleh ke belakang tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Ia memperlihatkan air muka masamnya di depan Redita. Padahal selama ini ia tidak pernah melakukan hal itu di depan Nona Mudanya.
Redita menangkap air muka itu dengan sedikit terkejut. Dia mundur selangkah ke belakang, terlihat ragu.
"Hei, seharusnya aku yang marah karena tindakannya tadi sore di gazebo!" keluh wanita itu dalam hati, tapi ia tidak memperlihatkannya. Mulutnya mengatup tanpa suara.
"Ada apa?" Suara Antony terdengar sangat datar tanpa ekspresi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com