webnovel

Ibu Tiri Yang Suka Berpura-pura

Editor: Wave Literature

"Sudah selesai bicara?" Su Wanwan menunggu Su Yanyan selesai bicara dengan wajah dingin, kemudian tanpa menunggu Su Yanyan menjawab dia langsung mengangkat tangannya.

Suara tamparan seketika langsung terdengar kembali.

Wajah Su Yanyan terasa sangat sakit. Dia telah mendapatkan 2 tamparan sehingga akhirnya dia tidak tahan lagi. Dia menggertakkan giginya dan langsung menyerang Su Wanwan.

Tapi Su Wanwan dengan mudahnya menghindar dan seketika Su Yanyan terjembab di atas lantai.

Su Wanwan hanya melihatnya, kemudian beberapa detik kemudian...

"Kak Yun, Kak Yun…"

Su Yanyan berteriak dan menangis dengan suara yang keras hingga suaranya terdengar di seluruh vila.

Seperti yang diduga oleh Su Yanyan, sebelum dia berpura-pura, pintu kamar sebelah terbuka lebih dahulu.

Jiang Yi langsung berlari keluar mendengar suara teriakan Su Yanyan, kemudian di belakangnya ada Su Yuntang.

Kemudian nyonya Su melihat anaknya terduduk di lantai dengan wajah penuh air mata, pipi kirinya merah bengkak dan terlihat jelas bahwa ada bekas telapak tangan...

Jiang Yi seketika terkejut dan membantunya berdiri, "Yanyan, apa yang terjadi?"

"Ma!" Su Yanyan mulai melaporkan Su Wanwan kepada ibunya itu, "Ma, Kakak tahu aku sudah bersama dengan Kak Yun. Aku mau menjelaskan tapi dia tidak mau mendengarnya dan langsung memukulku."

Jiang Yi langsung melihat ke arah Su Wanwan, lalu wajahnya terlihat kebingungan, "Wanwan, kamu… bagaimana kamu…"

"Benar, aku memukulnya, kenapa?" Su Wanwan melipat kedua tangannya di depan dadanya. Dia mengangkat dagunya dengan arogan dan bicara dengan suara yang tegas, "Dia sejak kecil sudah menggoda tunangan kakaknya sendiri, masih kecil tapi tidak tahu malu, benar-benar memalukan. Karena kamu sebagai ibu tidak bisa mendidiknya dengan benar, maka sebagai kakaknya aku hanya membantu untuk mendidiknya agar dia tahu apa itu sopan santun, moral, kebenaran, dan rasa malu."

Semua kata-kata Su Wanwan berubah menjadi kritikan dan membuat Jiang Yi seketika merasa marah. Dalam sekejap matanya mulai merah dan berair tapi dia menahan air matanya dan hanya menundukkan kepalanya.

Dia menunjukkan sisi yang lemah dan memelas.

"Kurang ajar!"

Su Yuntang berjalan menghampiri mereka lalu mengangkat tangannya dan melayangkan tamparannya, dia langsung menampar wajah Su Wanwan hingga wajah Su Wanwan berpaling ke samping.

Kemudian terdengar suara terkejut Jiang Yi, "Yuntang, Yuntang apa yang kamu lakukan? Bagaimana kamu bisa menampar anak?"

"Anak? Dia sudah akan berumur 20 tahun tapi masih bicara hal seperti itu! Kamu begitu baik kepadanya dan melindunginya tapi lihatlah sikapnya. Dia tidak pernah menghormatimu sebagai orang yang lebih tua!"

"Yuntang, jangan seperti ini..."

"Benar." Su Wanwan mengangkat kepalanya, tersenyum kecil, "Hal menjijikkan seperti dirinya yang membuat anaknya menjadi orang ketiga membuatku merasa jijik! Membuatku ingin muntah!"

Setelah mengatakan itu, dia melihat mata Su Yuntang. Dia sama sekali tidak menutupi sorot matanya yang mengolok dan memprovokasi, tahi lalat yang ada di bawah mata kanannya terlihat semakin jelas karena wajahnya yang merah.

Su Yantang merasa tidak nyaman melihat mata Su Wanwan, dia merasa seperti sedang melihat wanita itu sedang menghinanya dan itu membuatnya merasa benci dan jijik dalam sekejap.

Su Yuntang berkata dalam hati, 'Dia adalah noda terbesar dalam hidupku! Ibu dan anak itu memiliki tahi lalat yang sama persis dan di tempat yang sama!'

Dia menggertakkan giginya hingga pundaknya ikut bergerak, akhirnya tidak tidak tahan lagi dan kembali mengangkat tangan kanannya.

"Yuntang, jangan seperti ini, kita bicara baik-baik saja, jangan memukul anak." Jiang Yu berpura-pura menahan suaminya itu.

Tahun ini Jiang Yu berumur 40 tahun, tubuhnya kurus dan bagus karena dia menjaganya, dan matanya yang berair membuat orang melihatnya akan merasa kasihan.

Su Wanwan berpikir, 'Mungkin ini kenapa orang mengatakan seorang ibu harus memiliki anak perempuan, Jiang Yi dan Su Wanwan, mereka sama saja, selalu berpura-pura baik tapi hati mereka busuk!'

Saat berada di depan orang lain maka Jiang Yi selalu bersikap sebagai nyonya Su yang baik, hangat, bijaksana dan lembut, bahkan akan bersikap lembut dan sabar menghadapi Su Wanwan yang merupakan anak haram.

Jika tidak melihat semuanya sendiri, maka Su Wanwan juga tidak akan percaya bahwa Jiang Yu ternyata sengaja membuatnya memecahkan mangkuk lalu membuatnya melukai tangannya setelah itu membawa darahnya ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA.

"Wanwan, aku tahu kamu merasa tidak adil, aku juga tahu kamu sangat menyukai Yuyun, tapi… Kamu juga tahu sifat Yanyan, dia sangat menyukai Yuyun, dia tidak bermaksud untuk merebutnya darimu." Jiang Yi berpura-pura menjelaskan.

"Oh begitu?" Sorot mata Su Yanyan terlihat dingin.

Tiba-tiba dia menundukkan kepalanya dan mengeluarkan sebuah amplop dari dalam tasnya.

Kemudian dia mengeluarkan foto-foto Su Yanyan dan Xing Yuyun saat sedang bersama dan melemparkannya ke lantai.

Di setiap foto itu mereka berdua terlihat begitu dekat satu sama lain.

Di setiap foto itu terlihat mengejutkan.

Secara sederhana, tidak pantas untuk dilihat!