Tok.. Tok.. Tok...
"Sa, apa kamu sudah bangun?" Davis terus mengetuk pintu kamar Salsa yang sedari tadi belum dibuka olehnya. Bahkan sengaja dikunci dari dalam.
"Sa, apa kamu di dalam?" tanya David lagi. David menghentikan ujung jemari kakaknya. Sembari menunggu jawaban dari Salsa. Kedua tangan David membawa satu nampan. Berisikan roti panggang dan susu.
"Sa..."
"Salsa?" David mengerutkan keningnya. Tak ada jawaban sama sekali dari Salsa. "Kenapa kamu diam saja?" lanjut David.
"Sa..." teriak Davis lebih mengeraskan suaranya.
Salsa yang masih berbaring di ranjangnya. Dia menggerakkan kedua tangannya ke atas. Menarik tangannya, merenggangkan otot tubuhnya yang terasa begitu kaku.
"Hemm... Ada apa lagi?" tanya Salsa. Tanpa membuka matanya. Dia seolah masih merasa sangat lelah.
"Bangun! Ini sudah jam berapa?" kata David. Dia melirik sekilas jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Jarum jam sudah menunjukan pukul 9 pagi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com