Keesokan harinya, saat maulid nabi menyapa. Istriku masih terbaring lemah. Sedangkan aku disini bersama anakku menungguinya. Hanya bisa bersabar dan berdoa.
Ku tugaskan mas Syarif dan ustadz Ali untuk menghandle semuanya. Karena aku takkan meninggalkan istriku sendirian disini. Anakku menangis, tentu hal ini membuatku bingung. Bagaimana cara mendiamkannya? Dia pasti haus dan minta ASI.
Tiba-tiba ada seorang perawat lewat dan melihat kami. Ia menawarkan untuk menenangkan anak kami. Aku pun memberikannya dan ia pun memberikan susu untuk anakku.
Harusnya ia minum dari air susu ibunya bukan orang lain. Ya Allah kapan kamu sembuh Kayla? Kapan kamu pulih? Anak kita perlu pelukanmu, asimu dan juga sebuah nama.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com