Sebuah foto kakaknya sedang berpelukan dengan Abram di sebuah cafe terpampang jelas di layar ponsel yang masih ada di tangannya. Sedangkan di slide yang lain, ada juga foto kakaknya sedang bersama dengan Wibbi. 'Apa karena ini kak Ay tidak berada disini?' batin Ferdy.
"Aku bisa saja mengklarifikasi semuanya. Tapi klarifikasi dari aku saja tidak akan cukup." ucap Wibbi bersikap tenang. "Gosip ini bisa berimbas pada saham perusahaan, bagiku mungkin tidak akan berpengaruh besar. Tapi bagaimana dengan dia? Perusahaannya baru saja berdiri. Pasti akan sangat mempengaruhi."
Walaupun di dalam hati Wibbi menahan amarah yang begitu besar akan gosip murahan tersebut, tapi ia berusaha tenang di depan Ferdy. Karena Wibbi tidak ingin semua rencananya gagal jika ia salah melangkah. Untuk kali ini, mungkin bisa di bilang Wibbi adalah orang yang egois, dengan memanfaatkan Ferdy sebagai pion untuk menjalankan rencananya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com