Selamat tinggal status single, selamat tinggal status pelajar, dan terakhir selamat tinggal Irfan.
Welcome to istri muda, welcome to nyonya Arkan, dan terakhir welcome to masa depan.
"Apakah pihak pempelai dua-duanya sudah siap?" Tanya Pak Penghulu.
"Sangat siap, Pak." Jawabku membuat Arkan menyenggol pelan bahuku.
"Mana wali nikah dari pihak perempuan?" Tanya Pak Penghulu membuat Pak RT segera berdiri dari tempat duduknya.
"Saya yang akan jadi wali nikahnya, Pak." Ucap Pak RT dengan percaya diri.
Kulihat Pak Penghulu menggelengkan pela kepalanya.
"Maaf, Pak. Wali nikah harus dari Ayah kandung pihak perempuan, jika Ayah kandungnya sudah nggak ada, bisa juga saudara laki-laki dari Ayah pihak perempuan." Ucap Pak Penghulu membuat Pak RT mengangguk.
Benar kan apa kataku kalau yang namanya wali itu tidak bisa diwakilkan dengan sembarangan orang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com