Setelah syukuran selesai, aku keluar dari kamar untuk membantu Ibu membersihkan bekas syukuran.
"Bu, kok lauknya masih banyak?" Tanyaku pada Ibu saat melihat banyak makanan yang masih tertata di ruang tamu.
"Ibu tadi sengaja memasak lebih banyak agar bisa memberi para tetangga juga." Jawab Ibu sambil membagi makanan yang akan dibagikan pada tetangga.
Ibu memang benar-benar sangat baik, padahal sewaktu dia susah, sama sekali tidak ada orang yang mau membantunya, tapi sekarang Ibu malah sering membantu orang yang hidupnya lebih susah dari Ibu.
Terserah apa kata Ibu lah, lagian Ibu sendiri yang belanja, dan Ibu juga yang memasak.
Aku hanya tahu makan saja.
"Nak Irfan dan nak Arkan silahkan makan dulu, takutnya nanti kehabisan." Pinta Ibu membuat Arkan dan Irfan berlomba mengambil piring di dapur.
"Jangan dihabiskan lah, Bu. Kan Amaira juga belum makan." Ucapku sambil cemberut.
"Ibu sudah pisahkan lauk untuk kamu di dapur." Ucap Ibu membuatku tersenyum.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com