Aku masih berusaha melepaskan pelukan Arkan dengan sekuat tenaga yang aku punya, dan Akhirnya Arkan pun melepaskan pelukannya dari tubuhku.
"Kenapa kamu nggak mau aku peluk?" Tanya Arkan dengan heran.
"Karena kamu berat, membuat tubuhku jadi semakin lemah karena menahan berat badan tubuhmu." Jawabku apa adanya.
Arkan hanya tersenyum kecil sambil mengelus pelan kepalaku.
"Mulai dari sekarang kamu nggak boleh kecapekan lagi, dan kamu juga harus selalu kenyang, nggak boleh sampai telat makan." Ucap Arkan yang membuatku tertawa dalam hati.
Akhirnya ucapan itu pun keluar dari mulut Arkan, membuatku ingin berjingkrak kegirangan.
Aku kembali mengelus perutku dengan rasa bahagia.
"Kamu penyelamat Mama, Nak. Akhirnya Mama tidak lagi dibolehkan mengerjakan pekerjaan rumah oleh Papa kamu." Aku berucap dalam batin.
Aku nggak sabar ingin bersantai - santai di rumah seperti waktu dulu, hanya makan, tidur dan istirahat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com