Alvin bersama Audia beristirahat di hotel selama sehari semalam lagi, sebelum kembali ke Indonesia.
"Mas, apa papa sama mama, udah Mas kasih tahu soal mas Alvan dan Merry?" tanya Audia menjelang tidur, di hari terakhir mereka di Inggris.
Seingat Audia, Alvin belum membicarakan hal ini kepada kedua mertuanya itu.
"Belum. Harus pelan-pelan kasih tahu kabar ini sama papa. Didi tahu, kan, papa punya penyakit jantung?" Alvin menarik tubuh Audia agar mendekat. Alvin mengelus rambut Audia.
Audia tertegun. Ya, Audia sempat melupakan penyakit jantung yang diderita ayah Alvin, Prima.
Alasan Audia dahulu menerima permintaan sang ayah, Supomo, untuk menerima lamaran Alvin. Tidak lain karena tidak ingin membuat pria paruh baya itu mengalami serangan jantung.
"Jadi, untuk sementara, kita merahasiakan hal ini, Mas? Dari papa sama mama?" Audia menatap Alvin yang tampak terlihat mendadak sendu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com