Merry tiba di Indonesia dan langsung diantar untuk menemui Prima di ruangannya, sesuai permintaan Prima.
Prima memperhatikan rupa dari Celine, yang lebih mirip dengan Merry, kecuali warna mata dan rambutnya yang hitam. Bentuk matanya mirip Alvan. Prima kemudian memeluknya begitu erat, seolah melihat anaknya Alvan pada diri Celine.
"Maafkan kami, tidak pernah mengetahui tentang kalian," ucap Prima setelah melepas pelukannya dari Celine dengan bahasa Inggris. Menatap Merry dan Celine bergantian dengan penuh rasa bersalah.
Mereka berbincang sejenak tentang kehidupan Merry dan Celine selama ini. Setelahnya Merry dan Celine menemui Sriwedari, untuk memperkenalkan diri. Sejauh ini, Merry tampak seperti wanita baik-baik di hadapan Sriwedari dan Prima.
Prima memerintahkan para pelayan rumah untuk membereskan kamar milik Alvan. Untuk sementara, Prima menginginkan Merry dan Celine tinggal di rumah mereka.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com