Alvin masih mencoba menghubungi ponsel Audia, dan seperti sebelumnya, ponsel Audia tidak bisa dihubungi. Merasa membuang-buang waktu berjalan tidak tentu arah, Alvin memutuskan untuk ke masjid, menunaikan salat duhur.
Usai salat, Alvin duduk di selasar masjid. Sambil mencoba sekali lagi menghubungi ponsel Audia. Berharap, istrinya itu telah mengaktifkan kembali ponselnya. Kembali, nada sambung tanda ponsel tidak aktif didengar Alvin. Alvin menghela napas. Pasrah.
"Pak Mandala, gak pulang?" Suara seseorang yang familier di telinganya membuatnya menoleh ke arah kiri, dari mana asal suara itu.
Senyum cerah Alvin dapat dari seseorang yang menyapanya, membuat suasana hatinya yang muram, seketika ikut tercerahkan. Begitu dahsyatnya pesona pemilik senyum itu. Pemilik yang telah bertahta lama di hati Alvin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com