Satu bulan yang lalu ...
Menunggu Arman mandi sama dengan pergi ke rumah tetangga yang diajak untuk merumpi. Enggak akan ada habisnya. Entah, pagi ini yang Arman lakukan di dalam sana apa saja. Yang jelas ibu sudah menunggu kurang lebih sepuluh menit. Heran, enggak biasanya Arman bisa mandi selama ini. Mandinya Arman hari ini seperti perempuan, lama banget.
"Kakak itu mandi atau ngapain sih, Lis?" tanya Ibu yang sudah tidak sabar ingin segera pergi dari rumah. Sebab, Ibu, sudah membayangkan mau beli apa saja di pasar swalayan.
Lisa mengendikkan bahu, "Entahlah, Bu. Gimana mau aku samperin aja, Bu?" tawarnya.
"Boleh deh, Lis! Daripada kita kelamaan nunggu di sini. Kalau memang, Arman, enggak bisa biar kita berangkat berdua saja."
"Siap, Bu! Tolong tunggu di sini dulu, Bu."
Menunggu sangatlah tidak menyenangkan. Okelah kalau misalkan diminta untuk menunggu selama lima menit, tetapi kalau sudah sampai sepuluh menit, kemungkinan untuk mundur lebih lama lagi juga semakin besar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com