webnovel

Di Kegelapan Malam

"Aku tahu kau adalah anak yang baik!"

Tangan kiri Aslan terasa kaku, ia ragu untuk membalas pelukan tersebut. Rosie yang sadar bahwa Aslan belum membalas pelukannya, meraih tangan kiri pria itu kemudian meletakkannya di belakang punggung.

Aslan pun merengkuh tubuh Rosie untuk lebih menempel pada tubuhnya. Ia tidak peduli jika tangan kanannya terhimpit oleh tubuh Rosie.

"Yang Mulia…"

"Tidak. Panggil aku dengan namaku Aslan."

Aslan menenggelamkan wajahnya pada pundak Rosie. Aroma parfum milik Rosie begitu memabukkan. Aslan sudah menghindari sebisa mungkin tadi tetapi sekarang ia diberi kesempatan untuk sedekat ini.

"Aslan, namaku…" ujar Rosie mengingatkan Aslan untuk menyebutkan namanya.

"Roseanne," bisik Aslan merasa jantungnya akan meledak. Nama Rosie begitu mudah disebutkan. Nama itu mengalir dengan alami.

"Roseanne," panggil Aslan sekali lagi membuat Rosie tertawa kecil.

"Namaku terdengar indah ketika kau yang menyebutnya, Aslan."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com