webnovel

Aslan Dan Masa Lalunya

Rosie terkekeh dan mengusap pipi Aslan. "Aku tahu. Tapi ini hanya role play, Aslan. Kau … sebagai sosok dominan yang akan mengayomiku dan aku … sebagai sosok submisif yang akan menjadi anak yang baik hanya untuk dirimu."

"Tapi aku belum pernah punya anak…"

Rosie benar-benar ingin menertawai wajah polos Aslan. "Kau tak perlu memiliki anak, Aslan. Ini hanya permainan peran saja." Rosie mendekatkan bibirnya ke dekat telinga Aslan untuk berbisik. "Untuk permainan di atas tempat tidur, jika kau mengerti maksudku."

Aslan menegak air liurnya dan mengangguk tanda kini dirinya mulai mengerti.

"Sama seperti saat aku menjadi gurumu saat itu, Aslan. Kau menjadi murid yang baik… ah tidak, kau murid yang nakal. Tinggal kau ingin memainkan peran apa."

"Aku masih belum mengerti." Rosie mengangguk mengerti. Tentu saja Aslan tidak mengerti apa-apa. Justru jika Aslan mengerti istilah-istilah seperti Rosie harus curiga.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com