webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#COMEDY
#ROMANTIS
#PEMBUNUHAN
#DETEKTIF

Memiliki Hatimu: Pilihan yang Berbahaya

Menerima jasa pacar sewaan dengan tarif Rp 2000 perhari! Itulah Nuansa, seorang gadis berusia 21 tahun penjual keripik singkong yang miskin. Suatu hari ia banting setir menjadi seorang pacar sewaan untuk memiliki pendapatan yang lebih banyak, namun hal yang tidak terduga terjadi: Kliennya adalah orang termesum sedunia. Tidak. Sealam semesta! "Ok, bisa aku bertanya sekarang?" ujar Neptunus. "Kau bisa bertanya sesuka hatimu," ucap Nuansa. "Tapi kau harus menjawabnya, sebab aku hanya akan menanyakan satu pertanyaan." "Tentu aku akan menjawab." Neptunus lantas mendekatkan wajahnya ke wajah Nuansa dan menatapnya secara seksama. Hal ini tentu saja membuat jantung Nuansa berdebar semakin kencang dan terus mengencang. "Berapa ukuran BHmu?" tanya Neptunus. Nuansa melongo. "Hah?". Karena sudah terlanjur menandatangani kontrak, dapatkah Nuansa bertahan menjadi pacar sewaan Neptunus selama satu bulan sesuai perjanjian di kontrak mereka? Mungkinkah hatinya tergoyahkan oleh sang klien yang menyembunyikan kepahitan hidup dan kemisteriusan dibalik sikapnya yang menyebalkan itu? Genre: Romance, Thriller, Comedy, Mystery, Action. Tambahan: Buat para readers semua, saya memohon dukungan reviews, komentar, dan batu kuasanya (power stone) ya, karena dukungan kalian melalui itu semua mempengaruhi semangat saya untuk rajin update :) ayo buat novel ini berada di top 10!! Semangat (:

Sihansiregar · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
492 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#COMEDY
#ROMANTIS
#PEMBUNUHAN
#DETEKTIF

Antares

"Maaf, ya, ta-"

Omongan Nuansa terpotong oleh salah satu pelayannya yang datang mengantar pesanan pria tersebut.

"Permisi, maaf, ini pesanannya," ucap pelayan itu sembari menaruh pesanan milik pria yang hampir menabrak Nuansa tadi ke atas meja. Pelayan tersebut kemudian melirik Nuansa dan terkejut menyadari bahwa bos besarnya berada di sebelahnya sekarang. Gadis itu pun merasa tidak enak karena sudah menyela pembicaraan Nuansa dengan pria tersebut.

"Anu ... maafkan-"

"Tidak apa-apa," ujar Nuansa sebelum karyawannya itu selesai berbicara. Para karyawan yang bekerja di gerai Mie D.N.A (kecuali Manajer) memang beda, mereka kaku di hadapan Nuansa karena segan mengingat Nuansa adalah bos besar mereka. Mereka juga tidak memanggil Nuansa hanya dengan namanya saja, rata-rata mereka memanggil Nuansa dengan sebutan 'Kakak' ataupun 'Ibu'.

"K-kalau begitu saya permisi," kata pelayan itu.