webnovel

Kemarahan Bibi Yanti

Rijal dan Faiza serta Faisa kaget dengan apa yang di katakana oleh Asnawi. Lelaki tua itu tersenyum ramah kea rah teman cucunya itu.

"Yanti dan Herman sudah menikah? Kapan?"tanya Rijal tidak percaya.

"tadi pagi. Kemarin Aku dan Ayahnya Yanti sepakat menikahkan mereka. Karena kondisi Herman yang harus ada yang mengurus. Karena tidak mukin Aku yang sudah tua ini mengurus Dia,"penjelasan yang di katakana oleh Asnawi membuat semua terdiam beberapa saat.

Faisa menepuk pelan pipinya dan mencubit tangannya.

"Ya Allah. Bukan mimpi rupanya,"gumam Faisal yang masih bisa di dengar oleh Faiza. Dia menggenggam erat tangan sepupunya itu. Membuat mata Rijal memanas namun tidak bisa berbuat apa-apa.

"Apasih pegang tangan segala. Kamu bukan muhrim dengan Bang Faisal. Kalian sepupuan,"bisik Rijal. Dia terbakar api cemburu melihat Faiza mengawatirkan Faisal.

"Kami nggak bisa menikah Bang. Karena Ayahku dan Ayah Bang Faisal adik abang. Apasih cemburu nggak ada tempatnya,"balas Faiza.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com