"Dia Dirga, dia adalah tambang emasku."
"Dia juga bilang dia akan membantuku dan membuat namaku melambung ke seluruh negeri bahkan seluruh dunia." Tania berkata sendiri.
"Ngomong-ngomong, Dirga, apakah kau melihat sekelompok pria di sana," Tanya Tania dengan senyum yang tidak bisa dimengerti oleh lawan bicaranya, "Mereka semua menunggu untuk memelukku dan mendapatkanku. Selain itu, siapa pun tidak akan bisa mengatakan hal buruk tentang diriku."
Dirga yang awalnya terpejam sejenak tiba-tiba membuka matanya. Dia menyadari bahwa wanita yang ada di dekatnya ini sedang berbicara sendiri, mungkin dia sedang bermimpi aneh.
Wanita itu masih menyombongkan diri dan mengatakan di hadapannya bahwa ada banyak pria yang menginginkanya. Perkataan aneh wanita itu membangunkannya dari tidurnya.
Dirga mendongak dan melihat ke sudut tempat tidur. Saat ini dia tidak bisa melihat wajah wanita itu dalam kegelapan, tapi dia yakin wanita itu masih ada di sana.
Wanita yang sedari tadi mengusik pikirannya.
Setelah audisi final besok, dia akan segera bertindak!
Esoknya Tania bangun pagi-pagi sekali. Ketika dia bangun,dia menelisik ke seluruh penjuru kamar untuk mencari seseorang yang menemaninya tadi malam, namun nihil. Dirga sudah pergi. Mendengar dari sang pelayan, dia pergi ke perusahaan dengan terburu-buru bahkan sebelum fajar tiba. Mendengar itu, Tania tidak memusingkan hal itu lagi.
Pagi itu juga setelah Tania selesai membersihkan diri, Yunita sang manager sudah datang untuk menjemputnya ke acara final.
Awalnya ada 20 orang peserta di final itu. Akan tetapi salah satu peserta ketahuan dan terbukti telah berbuat curang dalam kompetisi tersebut sehingga dia terpaksa harus didiskualifikasi dan pada akhirnya hanya tersisa 19 orang peserta.
Pihak penyelenggara acara tampaknya tidak ada niatan untuk mengganti peserta yang telah didiskualifikasi, jadi audisi final benar-benar akan berjalan dengan 19 anggota.
Dibandingkan dengan pertunjukan ulang terakhir kali, Tania kini dikelilingi oleh banyak penggemar ketika dia masuk ke ruangan pertunjukan final. Banyak juga dari mereka yang berkerumun untuk meminta tanda tangannya.
Tania tanpa berpikir panjang langsung memberikan tanda tangannya yang indah sambil menebarkan senyum manis di wajahnya Tindakannya itu berhasil membuat beberapa fans pria tersipu.
"Kiki telah menandatangani kontrak dengan Nebula Music." Manager Yunita berbisik di telinga Tania, "Sepertinya Rendi bermaksud untuk menjadi sponsornya. Aku mendengar berita ini dari manajemen senior dan aku juga mendengar bahwa pihak agensi akan memberikan fasilitas yang lengkap kepada Kiki. Popularitasnya saat ini telah banyak dilirik oleh banyak agensi hiburan, bahkan beberapa acara variety show stasiun TV juga telah mengincarnya. "
" Nona Tania, apakah perkataanku barusan terdengar tidak penting untukmu? " Yunita dibuat frustasi oleh sikap Tania.
"Dukungan dari para penggemar dan tampil dalam variety show akan lebih mendorongmu untuk mendapatkan kesempatan yang lebih bagus. Meskipun kamu hanya suka menyanyi, tidak ada salahnya kamu harus mencoba berbagai hal untuk mendongkrak popularitasmu, bukan?"
"Tidak mudah untuk masuk dalam kompetisi ini. Banyak kontestan yang mengundurkan diri dari 'Sound of Sound' karena hanya bisa bernyanyi dengan baik bukanlah jaminan untuk bisa bertahan, kebanyakan dari mereka menghilang dari pandangan penonton. "
" Jika kamu bisa meninggalkan kesan yang baik di benak penonton terlebih dahulu, itu pasti akan menjadi awal karir yang bagus untukmu. "
" Seperti kata pepatah. Jika kamu ingin penonton membeli albummu, pertama-tama kamu harus membangun citra yang baik, kemudian membiarkan mereka menyukaimu, memperlakukanmu sebagai idola mereka, dan akhirnya kamu bisa mendapatkan hatimereka. "
Yunita menunjuk ke sekeliling, "Lihat pemandangan hari ini, berapa banyak penggemar yang dimiliki oleh Kiki?��
Tania dengan ringan mengedarkan pandangan matanya. Dia melihat hampir sekelompok besar orang yang datang untuk mendukung Kiki. Jangan tanya bagaimana dia mengetahuinya, karena orang-orang itu terlihat memegang banner dengan nama Kiki di tangan mereka.
"Jika kamu kalah dari Kiki di final hari ini," Yunita terlihat serius, "Maka bersiaplah, harga dirimu akan semakin diinjak-injak olehnya."
Tania tertawa, tapi tawanya terdengar sedikit meremehkan, "Manager, menurutmu apakah aku akan kalah darinya? "
Yunita membuka mulutnya lalu berkata dengan suara rendah," Aku mendengar desas desus dari para atasan, bahwa para juri itu mungkin saja sudah disuap atau mungkin mereka memakai cara kotor. Jika tidak, bagaimana mereka bisa memberikan semua fasilitas kepada Kiki? Apalagi ada salah satu variety show yang sedang populer akhir-akhir ini. Untuk kelas pendatang baru yang baru debut, tidak mungkin bisa sampai dilirik oleh produser variety show tersebut bahkan beberapa penyanyi senior saja kesulitan untuk bisa tampil di acara itu. "
Kiki terlambat beberapa saat. Saat dia masuk ruangan, dia segera mencari keberadaan Tania.
Tapi tiba-tiba Rendi menghampiri Kiki.
Saat Rendi melihat Tania, dia tidak bisa tidak melupakan semua yang dia lihat ketika dia kembali ke rumah tadi malam. Suasana hatinya masih sangat sensitif.
Sekarang setiap kali dia melihat Tania, sebuah suara tanpa sadar akan muncul di benaknya. "Ini adalah wanita ayahnya, wanita yang bercumbu dengan ayahnya setiap malam."
Sial Rendi mulai terjebak dalam pikirannya sendiri !
Tania merasakan dua pasang mata telah memperhatikannya. Dia mengangkat kepalanya sedikit lalu menunjukkan senyum manis pada mereka berdua.
Kiki mengepalkan tangan, lalu memaksa tersenyum dan berjalan ke kursi di sebelah Tania.
"Tania, kamu terlihat sangat percaya diri. Apakah kamu optimis menang dalam kompetisi ini?" Kiki terlihat sangat cantik. Dia terlihat lebih baik ketika dia tersenyum. "Kamu memang sangat pandai menyanyi dan memiliki suara yang bagus. Tapi kamu pasti tidak akan memenangkan tempat pertama. "
" Kamu yakin? "Tania malah balik bertanya tanpa menjawab kata-kata Kiki.
Kiki tersenyum ringan, "Aku percaya bahwa usahaku akan terwujud hari ini. Aku sangat yakin untuk memenangkan posisi pertama. Meskipun aku akui kamu memiliki talenta yang luar biasa, tapi tetap saja aku yang terbaik."
"Oh ..." seru Tania dengan nada yang panjang, semua orang mengira dia sudah menyerah.Tapi tidak disangka, kata-kata selanjutnya membuat pendengarnya tercengang.
Tania memegang dagunya dengan satu tangan sambil mengangkat matanya, "Jangan terlalu bermimpi. Posisi pertama adalah milikku. Meskipun kamu telah bekerja keras untuk waktu yang lama, dan bahkan sampai hari ini, tetapi kamu tampaknya tidak akan beruntung. Benar begitu kan?"
"Mungkin jika tidak ada aku, impianmu masih bisa terwujud," Tania tersenyum manis, membuat orang-orang merasa bahwa dia tidak ada niatan mengejek saat mengucapkan kata-kata ini, tetapi hanya untuk mengungkapkan pikiran di dalam hatinya. Benar-benar tidak ada raut muka jahat sama sekali. "Namun, kamu tidak perlu kecewa. Meskipun kamu dua tahun lebih tua dariku, kamu masih sangat muda. Dan masih banyak kesempatan di lain waktu."
Kiki geram!
Para kontestan lain saling memandang. Mereka semua melihat bahwa wajah Kiki yang awalnya tersenyum kini telah sirna oleh perkataan Tania.
Dada Kiki naik dan turun beberapa kali. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum dia kembali normal.
"Bisa-bisanya kamu bicara begitu angkuh," Kiki tidak bisa berpura-pura murah hati saat harga dirinya terluka.
Yang lain juga melihat bahwa keduanya tidak saling dekat dan tidak berniat untuk berdamai di final ini. Jangan terlalu banyak berpikir, selama tidak ada kesalahan, peringkat pertama dan kedua sudah pasti ditempati oleh Kiki dan Tania.
Sedangkan siapa yang nomor satu itu tergantung siapa yang punya kemampuan paling baik.
Bersamaan dengan itu, pembawa acara sepertinya telah menemukan beberapa sorotan menarik dari perdebatan kontestan tersebut.
Dia tidak sabar untuk melihatnya, dan kamera beralih ke arah mereka berdua untuk sementara waktu.
"Kiki, Tania, apakah ada sesuatu yang tidak menyenangkan di antara kalian?" Pembawa acara tampak bersemangat, "Atau apakah karena kalian adalah rival, jadi kalian tidak saling menyukai?"
Itu juga karena keduanya adalah pendatang baru. Pertanyaan ini akan menjadi topik hangat, kemudian acara akan menjadi lebih populer di stasiun TV, di mana stasiun TV tidak akan peduli apakah itu akan mempengaruhi reputasi keduanya atau tidak. Selama topik itu adalah isu yang diinginkan pemirsa, topik itu akan membuat rating acara naik.
Kiki tersenyum lebar, "Tidak, hubungan kita sangat baik. Tidak ada yang tidak menyenangkan. Namun, kita bersaing satu sama lain. Persaingan di antara kita adalah persaingan yang murni hanya bersaing untuk menyanyi, tidak ada hubungannya dengan hal pribadi lainya. Selain itu, tidak ada masalah pribadi antara saya dan Tania. Saya sangat menyukainya. "
" Tania, apakah yang disampaikan oleh Kiki itu benar? "
Tania mengangguk manis, "Dia benar."
Kiki menghela nafas lega, tapi kemudian kata-kata Tania selanjutnya membuatnya merasa tersulut amarah.