"Lebih baik jika kau pulang," ucap Naomi dengan wajah yang masam.
"Kenapa aku harus pulang?" David berpura-pura bodoh, dan tidak peduli jika kehadirannya tidak diinginkan.
"Kita sudah membuat pernjanjian, kan! Kau akan mengijinkan Bella untuk bertemu dengan kakek dan neneknya. Tapi kenapa kau justru datang kesini?" Kedua tangan Naomi sudah ia lipat erat, tepat didepan dadanya yang membusung.
"Aku memang mengijinkan Bella, kan? Lalu, apa masalahnya? Tidak ada perjanjian yang mengatakan jika aku tidak boleh untuk datang kesini," David memegangi ujung dagunya, ia usap perlahan dengan wajah angkuh.
"Uhmm… setelah kupikirkan kembali, ada baiknya jika aku menemani putriku," kata David meneruskan perkataanya.
"Sungguh? Sekarang kau justru berusaha untuk menunjukkan kepedulianmu? Ayolah, David Mahendra! Aku tahu benar siapa kau. Kau itu ayah yang selalu tidak peduli dengan putrimu, dan…"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com