webnovel

Me is me

rannaya · perkotaan
Peringkat tidak cukup
108 Chs

Nuansa sempurna dalam balutan nan eksotis (sebuah foto untuk pajangan bagian 3)

tepat jam 03.25 pagi Zhi han sudah bangun terlebih dahulu, sambil membaca sebuah majalah terbitan media shanghai. ia sangat memperhatikan setiap detail isinya. agar ia mampu belajar menangani sebuah majalah yang ia tanamkan sahamnya tanpa sepengetahuan istrinya. di mana perusahaan itu sedang memulai untuk bangkit.

Riri yang merasa suaminya tak ada di sampingnya segera bangun begitu bunyi massenge terdengar. ( nyonya..apakah sudah bangun..kita akan melakukan sesi prewed kedua subuh ini) . riri sekali lagi membacanya memastikan bahwa ia tak salah baca. lalu bangkit mengambil handuk dan mandi.

Zhi han pun kembali ke kamar begitu tak melihat sosok istrinya. ia pun menyadari istrinya sedang mandi, karena tadinya ia ingin membangunkan karena sekitar jam 5an mereka harus berada dipantai ngursarna,ohoi ilir maluku tenggara. dimana sesi ini untuk prewed konsep natural sunrise.

riri yang keluar dari kamar mandi sangat terkejut begitu melihat Zhi han tepat berada di depannya. Zhi han mengambil handuk kering dan mengeringkan rambut istrinya yang terduduk di pojok tempat tidur. lama mereka saling memandangi cermin besar, dimana hanya ada gambaran dua sosok pasangan yang larut dalam perasaan dan fikiran masing masing.

"tok..tok..tok...nyonya, tuan sudah bangun" suara ketukan juru rias membuyarkan lamunan mereka. baru Riri mau beranjak berdiri tangan tegas Zhi han meraih pundaknya membuat riri terduduk kembali dengan heran.

dan sebuah kecupan mendarat di bahu indah riri.

riri yang diperlakukan seperti itu segera meraih handuk di tangan Zhi han..sambil melempar lembut ke wajah suaminya." cari kesempatan bangeettt..." ucap riri berjalan sambil membuka pintu kamar.Zhi han tertawa cekikikan mendengar kata kata istrinya akan keusilan nya.

" tunggu sebentar saya berpakaian dulu" ucapnya.

Zhi han yang mendengar ucapan istrinya menyembulkan wajahnya di balik pintu kamar.

" siapa sweeetyy..."

" biasaa...ayo cepat di tunggu di bawah" ucap riri yang menyuruh Zhi han duluan ke lantai bawah.

uncle lee yang melihat mereka menuruni tangga dengan santai nya, tak tau mereka sudah menunggu dari tadi hampir satu jam." paman...upss..mmm..uncle lee mana yang lainnya.."

"kami di siniii..." ucap Catrine dan satria di dalam mobil bersamaan

"ayooo..pippoo..cepetan keburu siang" ucap satria.

perjalanan mereka menuju pantai ngursana, ohoi ilir berjalan tanpa hambatan. sesampainya di sana riri yang sudah di dandani memakai dreess merah. begitu Zhi han yang mengontraskan penampilannya dengan sang istri. pantai ngursarna adalah pantai dengan pasir halusnya yang bersih serta sangat panjang sampai lebih dari 100m ke tengah laut. terlihat semburan cahaya sunrise menuju pagi hari. kini mereka berpose layaknya siluet Zhi han yang memegang payung hitam sedikit terlindung dengan sembulan kilauan sinar cahaya mentari di pagi hari yang sejuk. suasana yang masih sepi sangat terasa pagi itu, namun tak menyurutkan semangat mereka menyambut hari. berbagai pose yang di jepret sang fotografer lagi lagi sangat memuaskan.

sesekali mereka memainkan ombak pantai yang tak deras.

"apa kau nyenyak tidurnya..." ucap Zhi han sambil menggandeng tangan riri.

"lumayan..kamuu.." ucap riri.

"satria gak ditanya ya..." terdengar suara mungil yang tak mereka sadari ada di belakang mereka. Zhi han meraih tangan mungil ini..

"kenapa...wangja tak nyenyak tidurnya.." tanya Zhi han.

"mmmm..oppa ngorok panjang banget..." jawab satria dengan jujur.

"sssttt..ketauan oppa loh nanti.." ucap Zhi han.

namun sebelum meninggalkan pantai kali ini uncle lee dan para pengawal yang meminta di foto di bibir pantai. nuansa keakraban nampak terlihat sekali.

sedang papi riri hanya selvi bareng bu Sundari dan Catrine. pantai bersih yang jarang terjamah orang banyak sangat membuat mereka enggan meninggalkan bibir pantai.

namun karena hari yang mulai beranjak siang mereka pergi meninggalkan bibir pantai dengan berat hati dan kembali ke resort untuk sarapan pagi yang kesiangan.

" sesi kita apa lagi kali ini,," ucap riri pada sang fotografer sambil melahap makanannya.

"kita pergi sambil menikmati pemandangan pulau bair.." ucap sang fotografer yang begitu sangat mengagumi pantai indah di maluku tenggara, benar benar surga dunia.

"ku dengar kita perlu kurang lebih satu jam menuju pantai itu" ucap papi riri sambil melihat jam tangannya.

"masih lama kok..sempat az pi..." ucap Catrine pasti.

setelah selesai makan segera saja mereka menuju pelabuhan speadboat untuk menyeberang ke kepulauan kei kecil.

perairan di pulau Biar ini sangat jernih dengan pemandangan yang disuguhkan akan membuat kita mengagumi kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam se sempurna ini.

sesampainya di pulau Bair, Zhi han dan riri meninggalkan yang lain yang lagi asyik bermain di pantai. ia menyewa sebuah perahu kecil bersama kru fotografer di dampingi warga sekitar sebagai petugas setempat. tentu saja sesi prewedding kali ini dengan tema mengarungi lautan jernih nan bening dengan birunya warna air laut. jepretan jepretan tangan handal menguasai sekeliling perahu yang di tumpangi riri dan Zhi han. belum lagi terik sinar matahari yang membuat pantai layaknya cermin yang bening. selesai sesi pemotretan di pantai dengan perahu, mereka bersama sama menjelajahi hutan mangrove yang hijau dari ketinggian nampak terlihat suguhan pemandangan yang menawan mata. selain air jernihnya.

riri sangat mengagumi sekali. pilihan papinya sangat tepat kali ini.

"look at mimmooo.." ucap satria yang menunjuk gerombolan anak anak ikan hiu jenis blackpit.

" woooww...its amazing..." ucap satria yang terkesima.

kali ini Zhi han yang meminta pose duduk di ketinggian bersama riri sambil di temani kumpulan anak hiu yang berenang menampakkan diri mereka.

tak lupa semua yang ikut siang itu, ikut berjejer duduk di ketinggian setelah riri dan Zhi han selesai di foto. mereka semua di ikutkan dalam sesi prewedding. dengan wajah ceria alami sambil tersenyum riang dan mengarah pada segerombolan anak hiu blackpit tadi. riri yang memandangi Zhi han dari dekat ikut tersenyum begitu tau sepertinya Zhi han sangat menyukai alam seperti ini. fikir riri " apa perlu aq beli salah satu resort yang ada di kepulauan maluku utara ini" terlebih perbincangan mereka malam tadi yang mengisyaratkan Zhi han sangat menyukai sebuah keluarga. membuat riri mengerti. terlebih ini pulau seperti pulau pribadi.

sekembalinya mereka dari pulau bair, mereka di suguhkan makan siang khas kepulauan kei.yaitu Lad, sejenis urap urapan hanya saja di ganti dengan rumput laut. memakannya sambil ditemani ombak laut sangat menyenangkan sekali.

Zhi han menyuapi istrinya dengan tangan bersihnya. membuat siapapun iri sekali. terlebih Catrine.

"so sweet..." ucap Catrine.

" namanya sudah sweety kok...gak perlu sweet segala" ucap Zhi han menyeringai.

" yaaa....nama saya riri tauuu...bukan sweeetyy..lebay amat kalian berdua" balas riri nyengir.

" yaaa... sweet sweety... ini Seaweed taauuuu..." ucap papi riri membalas.

"Rumput lautt papiiii..." ucap riri, Catrine, dan Zhi han bersamaan.

membuat yang lain cekikikan tertawa lepas.

" ituuu... " ucap uncle lee yang melihat pengawal ali beranjak mengambil pesanannya.

"itu leewaatt..uncleee" ucap mereka bersamaan.

" tepok jidat deh mereka ini,, keluarga apaan cobaaa..." ucap sang juru rias sambil tertawa dan menepuk jidat nya.

karena hari yang sudah mulai sore mereka beranjak kembali meneruskan sesi prewedding lainnya, kali ini menuju pantai Ngurbloat. membayangkan pantai ini saja pasti membuat kita terpana dengan rasa syukur tak terhingga, bagaimana tidak suguhan pantai eksotik yang di kelilingi kemegahan alam dengan pesona menawan. serta balutan pasir putih ini juga menambah nuansa luar biasa. pantai yang di kenal dengan pasir lembutnya sebagaimana Nasional Geografic juluki sebagai pantai terlembut bagai tepung seasia atau oleh warga sekitar di juluki pantai pasir putih panjang (LongSands Beach).

riri dengan balutan pakaian nuansa putih hijau nampak memikat sekali. dengan pose sambil setengah berlari di kejar Zhi han. pasangan serasi ini nampak sangat menikmati sekali nuansa sore hari dengan lembayung berwarna keemasan, diproses matahari yang terbenam yang merubah warna menjadi merah orange. memunculkan nuansa hangat nan romantis. mereka benar benar merasa si rangkul oleh keindahan setiap inci pantai. saat perlahan lahan berganti malam dan matahari terbenam oleh sang cakrawala yang menyajikan beberapa karya seni terbaik alam.

setelah acara makan malam. putra yang kelelahan segera Riri gendong ke kamar oppanya. ia memandangi wajah cerah putra meski nampak lelah setelah seharuan bermain mengikuti sesi wedding mimmonya.

papi riri yang merangkul pundak putrinya pun jadi bertanya.

" apa kau bahagiaa..??" ucap papi riri pelan.

" mmmm... pilihan papi tepat membawa kami ke sini,, ini surga dunia pii..." ucap riri yakin dengan binar mata bahagia.

" syukurlah...tadinya papi khawatir kau tak menyukai destinasi pilihan papi, karena kau sangat tak menyukai keramaian, makanya papi pilih di sini. lalu bagaimana perasaanmu dengan pernikahan mu kali ini.bahagiaa." ucap papi riri dengan tatapan dalam pada putrinya.

" mmmm...Zhi han lelaki yang baik pii..perhatiannya sangat besar, terlebih dengan satria" ucap riri sambil membelai lembut rambut putranya.

" baiklah...tinggal bagaimana cara kita menghadapi mami mu saja lagi" ucap papi riri mengingatkan.

****

"ini adalah pose terakhir kita malam ini" ucap sang fotografer nya sambil mengarahkan gaya pada riri dan Zhi han yang di suruh menatap langit yang di hiasi ribuan bintang.

riri yang menengadah ke atas melihat ribuan bintang tak mampu berkata kata lagi dengan kekagumannya.begitupun Zhi han. dengan beberapa kali jepretan arahan fotografer hasil yang sangat mengagumkan dpat terlihat di bingkai kamera.

" Wooww..amazing...sangat cantik " ucap sang fotografernya

" rangkul mesra suamimu nyonya, dengan gaya yang ciamik, dan beri sedikit sentuhan mesra aku akan memoto kalian dari sisi samping.karena angle yang pas nuansa malam yang di penuhi taburan bintang pun berakhir. nampak kepuasan terlihat jelas di wajah mereka.